telkomsel halo

Wow, Valuasi Telkom Bisa Tembus Rp 300 triliun

10:08:25 | 14 Okt 2014
Wow, Valuasi Telkom Bisa Tembus Rp 300 triliun
Arief Yahya (Dok)
JAKARTA (IndoTelko) – Nilai kapitalisasi pasar atau market capitalization (market cap) dari PT Telekomunikasi  Indonesia Tbk (Telkom) diperkirakan bisa menembus Rp 300 triliun pada 2015 mendatang.

Market cap biasanya menunjukkan nilai dari satu perusahaan yang ditunjukkan dengan harga saham dikali jumlah saham beredar di bursa. Saat ini market cap dari Telkom diperkirakan sekitar Rp 280 triliun.

“Kita bisa tembus market cap Rp 300 triliun karena ada beberapa katalis yang membuat valuasi naik seperti ekspansi internasional dan beberapa aksi korporasi,” ungkap Direktur Utama Telkom Arief Yahya dalam rilisnya, Selasa (14/10).

Diungkapkannya, sepanjang 2014 mampu meraih pendapatan Rp 91,25 triliun, atau naik 10%  dari pendapatan tahun lalu sebesar Rp 82,96 triliun. Sementara itu, pada Januari-Juni 2014, Telkom sudah memperoleh pendapatan Rp 43,54 triliun atau naik 8,4% dibanding periode sama tahun sebelumnya Rp 40,16 triliun.

“Kami di 2014 ini menargetkan pendapatan dari bisnis internasional sebesar 4%  dari total pendapatan dan pada 2015 bisa 10% dari total pendapatan atau sebesar Rp 5 triliun. Kita pada 2015  menargetkan total pendapatan Rp 100 triliun,” jelasnya.

Belum lama ini analis di sejumlah sekuritas terkenal mengubah target harga saham dengan kode TLKM ini di akhir 2014 pasca operator pelat merah itu melakukan perjanjian swap share anak usahanya, Mitratel dengan Tower Bersama.

Analis dari Barclays Anand Ramachandran dalam kajiannya menargetkan harga saham Telkom per lembarnya di akhir 2014 bisa menembus Rp 3 ribu naik 11% dari target sebelumnya Rp 2.700.  

Langkah Telkom memonetisasi anak usaha dan ekspansi internasional juga mendapatkan dukungan dari Menteri BUMN Dahlan Iskan. "Saya sudah menanyakan langsung komisaris utama dan direksi Telkom bahwa langkah yang mereka lakukan baik bagi perusahaan. Jadi saya tidak boleh menghambat aksi korporasi itu, karenanya bagi saya harus didukung," ujar Dahlan.

Ditambahkan, sejumlah kalangan selama ini selalu mencela langkah yang dilakukan Telkom, karena dinilai tidak bisa bersaing atau bahkan kalah jauh dibanding operator Singapura dan Malaysia.

Dahlan mengaku sempat menantang petinggi Telkom dibawah kepemimpinan Dirut Telkom Arief Yahya agar bisa membawa perusahaan berkembang pesat menjadi perusahaan regional. "Mereka (direksi) bilang bisa. Asalkan mereka diberikan kebebasan untuk melakukan aksi- korporasi," ujarnya.

GCG BUMN
Terbukti diutarakan Dahlan, aksi korporasi Telkom yang sudah dilakukan memberikan sinyal positif terhadap kinerja keuangan perusahaan. "Buktinya, harga saham Telkom terus menguat. Jadi tidak ada masalah," ujarnya.(id)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
More Stories
Data Center Service Provider of the year