telkomsel halo

Kinerja Operator

Indosat Tekan Kerugian 25,1%

09:09:00 | 11 Nov 2014
Indosat Tekan Kerugian 25,1%
Manajemen Indosat

JAKARTA (IndoTelko) – PT Indosat Tbk (ISAT) mengalami kerugian sebessar Rp 1,323 triliun sepanjang sembilan bulan pertama 2014 turun 25,1% dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp 1,766 triliun.

President Director & CEO Indosat Alexander Rusli menjelaskan penurunan kerugian karena peningkatan pada laba operasional, penurunan rugi selisih kurs, dan laba akibat penjualan investasi saham di PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG).

“Seperti yang diharapkan pada kuartal kedua lalu, pendapatan di kuartal ketiga tumbuh di daerah di mana kami telah menyelesaikan modernisasi jaringan. Meskipun pertumbuhan pendapatan secara tahunan  belum sesuai harapan,  pertumbuhan pendapatan triwulanan kami menunjukkan bahwa momentum yang baik telah dimulai," paparnya di situs perseroan.
 
Indosat mengalami rugi kurs sepanjang sembilan bulan pertama 2014 yakni Rp 146,7 milia, turun dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp 2,31  triliun.

Sedangkan total hutang hingga September 2014 sebesar Rp 21,571 triliun turun 3% dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp 22,241 triliun.

Pendapatan hingga sembilan bulan pertama 2014 sebesar Rp 17,71 triliun turun 0,5%  dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp 17,799 triliun.

Pendapatan seluler hanya Rp 14,29 triliun turun 1,3% dibandingkan periode sama 2013 sebesar Rp 14,47 triliun. Sementara pendapatan non seluler sebesar Rp 3,426 triliun atau naik 3,2% dibandingkan periode sama tahun lalu Rp 3,3 triliun.

Indosat hanya memiliki 54,2 juta pelanggan seluler dengan Average Revenue Per USer (ARPU) Rp 26,9 ribu yang didukung 37,382 ribu BTS hingga kuartal ketiga 2014.

Laba usaha yang dibukukan hanya Rp 498,4 miliar hingga kuartal ketiga 2014 atau turun 67,2%  dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp 1,52 triliun.
 
Earning Before Interest Tax Depreciation Amortization (EBITDA) di periode yang berakhir September 2014 sebesar Rp 7,6 triliun atau turun 4,6%  dibandingkan periode sama tahun lalu.  EBITDA marjin di 42,9% turun dibandingkan periode sama tahun lalu di 44,8%.

Dibawah Industri
Alex memperkirakan pendapatan usaha tahun ini tumbuh di bawah industri yang diprediksi berkisar 5%

“Kegiatan modernisasi jaringan belum mencakup kota-kota besar di seluruh Indonesia, akibatnya, pertumbuhan layanan seluler dan data hanya terjadi di daerah-daerah tertentu," katanya.

Dikatakannya,   perseroan akan menyelesaikan kegiatan modernisasi jaringan pada tahun depan di beberapa kota besar di luar Pulau Jawa.

Saat ini kegiatan modernisasi jaringan yang memakan investasi hampir Rp 8 triliun  baru mencakup beberapa kota di Pulau Jawa, Bali, dan Padang.

Direktur Keuangan Indosat Curt Stefan Carlsson menambahkan perseroan akan menyelesaikan modernisasi jaringan pada tahun depan. Jika modernisasi jaringan selesai, maka perseroan berharap belanja modalnya akan menurun.

GCG BUMN
"Jika belanja modal menurun dan pendapatan tumbuh, maka kami bisa menghasilkan margin laba sebelum biaya bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi/EBITDA dan arus kas lebih baik," pungkasnya.(id)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
More Stories
Data Center Service Provider of the year