JAKARTA (IndoTelko) - PT Centratama Telekomunikasi Indonesia Tbk (CENT) kian fokus dengan bisnis menara dan memilih meninggalkan bisnis internet.
Pada Juni 2014, Centratama memutuskan untuk mengalihkan segmen usaha dalam bidang penyedia jasa akses internet kepada PT Ultima Globalindo.
Transaksi ini terdiri dari pengalihan aset dan liabilitas Perusahaan yang berkaitan dengan usaha dalam bidang penyedia jasa akses internet dan saham di Entitas Anak yang beroperasi di bidang bisnis internet.
Perusahaan mengalihkan aset dan saham kepada Ultima Globalindo dengan nilai transaksi sebesar Rp 30,448 miliar.Rugi yang diakui Perusahaan atas pengalihan aset dan saham tersebut adalah sebesar Rp3,784 miliar.
Sekadar mengingatkan, Centratama dulunya bernama Centrin Online. Aksi membeli Retower Asia mengubah bisnis emiten ini dengan fokus ke bisnis menara.
Dikutip dari Keterbukaan Informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk laporan keuangan hingga September 2014, perseroan pada tanggal 11 Desember 2013, telah mengubah kegiatan usaha utama menjadi bergerak di bidang jasa dan investasi, termasuk tetapi tidak terbatas pada jasa penyediaan, penyewaan dan pengelolaan menara.
Pada tanggal 29 September 2014, Perusahaan mengganti nama Retower Asia menjadi Centratama Menara Indonesia (CMI). Hingga September 2014 Centratama dan Entitas Anak mengoperasikan secara keseluruhan 472 dan 371 menara telekomunikasi.
Sejak tanggal akuisisi sampai dengan tanggal 31 Desember 2013, Centratama Menara Indonesia memiliki kontribusi pendapatan sebesar Rp33,450 miliar dan rugi sebesar Rp36,606 miliar terhadap rugi neto sebelum pajak.
Jika akuisisi telah terjadi sejak awal tahun, pendapatan neto konsolidasian dan total rugi komprehensif konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 masing-masing akan menjadi Rp90,868 miliar dan Rp 34,600 miliar.
Hingga sembilan bulan pertama 2014 pendapatan perseroan sebesar Rp 51.960 miliar melesat dari posisi sama tahun lalu Sebesar Rp 18,214 miliar.
Penyewa terbesar menara CMI adalah Hutchison 3 Indonesia dengan nilai Rp 26,278 miliar, XL Axiata (Rp 8,484 miliar), dan Telkomsel (Rp 5,824 miliar). Saat ini Centratama membukukan kerugian hingga sembilan bulan pertama 2014 sebesar Rp 31,031 miliar melesat dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp 1,613 miliar.(ak)