JAKARTA (IndoTelko) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta merilis aplikasi Smart City untuk mengetahui, memantau, sekaligus menindaklanjuti segala keluhan masyarakat.
"Aplikasi ini merupakan konsep yang mewujudkan model baru pemerintahan yang melibatkan warga dalam pembentukan kebijakan publik," kata Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama di Balai Kota, kemarin.
Ditambahkannya, aplikasi yang menelan anggaran Rp 3,5 miliar ini juga dapat digunakan untuk memantau kinerja camat dan lurah dalam hal merespon keluhan atau laporan dari warga.
Dalam sistem aplikasi tersebut terdapat dua jenis program yang dapat diunduh, yaitu program Cepat Respon Opini Publik (CROP) dan program QLUE. CROP diperuntukkan bagi aparat pemerintah sebagai pemberi respon, sedangkan QLUE diperuntukkan bagi masyarakat sebagai pelapor. Aplikasi ini juga dapat diakses melalui situs smartcity.jakarta.go.id.
Situs ini terintegrasi dengan aplikasi sosial media pengaduan warga ibu kota, di antaranya e-mail dki@jakarta.go.id, Twitter @jakartagoid, Facebook jakarta.go.id, Balai Warga di situs www.jakarta.go.id, petajakarta.org, Lapor! 1708 dan Google Waze.
Laporan warga didalam aplikasi QLUE juga terintegrasi dengan situs smartcity.jakarta.go.id. Seluruh laporan warga di situs dan aplikasi tersebut juga langsung terhubung dengan aplikasi CROP yang khusus diunduh oleh aparat Pemprov DKI dan kepolisian.
Aparat pemerintah yang menindaklanjuti laporan warga dapat memberikan hasil laporan respon melalui situs smartcity.jakarta.go.id yang terkoneksi langsung dengan aplikasi QLUE
Sejumlah data yang terintegrasi dengan situs smartcity.jakarta.go.id yaitu informasi jalur fiber optic, tinggi muka air, letak menara, pos polisi, data kependudukan dan sebagainya.Rencananya aplikasi ini juga menyediakan informasi nilai pajak bumi dan bangunan hingga perencanaan Kota Jakarta.(wn)