telkomsel halo

Alibaba dan Baidu mulai Bersinar di Pasar Iklan Digital

09:22:05 | 18 Dec 2014
Alibaba dan Baidu mulai Bersinar di Pasar Iklan Digital
Ilustrasi (dok)
JAKARTA (IndoTelko) – Dua raksasa internet asal Tiongkok, Alibaba dan Baidu, mulai menunjukkan sinarnya di pasar iklan digital global.

Dua pemain asal Tiongkok itu masing-masing diperkirakan menguasai sekitar 4,6% dari total pangsa pasar iklan digital global yang mencapai US$ 146 miliar pada 2014.

Riset yang dilakukan emarketer belum lama ini  menunjukkan penguasa pasar iklan digital global masih  oleh  Google di peringkat pertama (31%) dan  Facebook (7.75%).

Pemain lain dari Tiongkok yang bersinar adalah Tencent dan SINA yang menguasai sekitar 1.21% pangsa pasar iklan digital global. Dikalkulasi kombinasi dari pemain asal Tiongkok ini bisa menguasai sekitar 10,55% pangsa pasar iklan digital global tahun ini.

Pengaruh Alibaba dan Baidu diperkirakan lebih kuat di segmen iklan mobile internet dimana nilainya mencapai US$ 40,20 miliar tahun ini. Pangsa pasar  Alibaba di segmen mobile diperkirakan sekitar 6,2% sedangkan Baidu di 5,1%. Google menguasai segmen mobile internet (40%) dan Facebook  (18.4%).

Penopang bersinarnya  Alibaba dan Baidu karena terus meroketnya produk iklan digital di Tiongkok dimana nilainya mencapai US$ 6,4 miliar.  Belanja iklan digital terbesar masih di Amerika Serikat yakni sekitar US$19 miliar.

Persaingan di bisnis iklan digital memang lumayan keras. Di Indonesia, Yahoo baru saja memutuskan untuk menutup kantornya dan mengalihkan pengendalian ke tim yang berada di Singapura. Yahoo selama ini terkenal dengan layanan email, mesin pencari konten, agregator berita, dan iklan digital.

GCG BUMN
Tim Yahoo Singapura nampaknya hanya akan fokus pada bisnis iklan digital. Pada bulan lalu, perusahaan ini menggelar acara bertajuk Yahoo Next yang menjelaskan tentang pengembangan jasa iklan baru yang memadukan konten serta iklan.(wn)

Ikuti terus perkembangan berita ini dalam topik
Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
More Stories