telkomsel halo

Tiga Bank Terus Matangkan Interkoneksi e-Toll

11:30:15 | 30 Dec 2014
Tiga Bank Terus Matangkan Interkoneksi e-Toll
Ilustrasi (dok)
JAKARTA (IndoTelko) – Tiga bank pelat merah terus mematangkan realisasi interkoneksi uang elektronik untuk jalan toll (e-toll) agar bisa terealisasi pada awal 2015 mendatang.

Ketiga bank itu adalah PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), dan PT BNI Tbk (BBNI).
Direktur Ritel and Micro Banking Bank Mandiri Hery Gunardi mengungkapkan, ketiga bank tengah membahas beberapa model bisnis integrasi e-toll card  setelah masing-masing menyampaikan konsep.

“Secara teknis sudah siap integrasi e-toll. BNI dan BRI sedang mengembangkan sistem agar nanti  bisa masuk ke sistem Mandiri di Gerbang Tol  Otomatis (GTO) yang ada di beberapa ruas jalan tol,” katanya belum lama ini.

Senior Executive President (SVP) of Transaction Banking Bank Mandiri Rico Usthavia Frans menambahkan nantinya masinng-masing bank akan membagi rata investasi yang dibutuhkan untuk integrasi itu.

Kabarnya, Bank Mandiri mengeluarkan dana investasi sekitar Rp 40 miliar-Rp 50 miliar per tahun untuk menyelenggarakan e-toll selama ini. Investasi itu untuk pengembangan infrastruktur dan teknologi informasi, seperti pendirian GTO dan alat pembaca kartu.

Rencananya sistem dan konsep transaksi e-toll card akan serupa dengan sistem pembayaran tiket Transjakarta dan Kereta Commuterline Jakarta (KCJ).

Per November 2014, jumlah kartu e-money Mandiri yang beredar tercatat 4,7 juta kartu jumlah ini telah melebihi target Bank Mandiri sebanyak 4,5 juta kartu hingga akhir tahun 2014. Untuk transaksi e-money tercatat 15 juta transaksi senilai Rp 176 miliar. Tahun depan, Mandiri menargetkan pertumbuhan kartu sebanyak 30%.

Sedangkan per Agustus 2014, uang elektronik BNI atau Tap Cash BNI tercatat sebanyak 200 ribu kartu. Hingga akhir tahun ini ditargetkan jumlah Tap Cash BNI bisa mencapai 250 ribu kartu. Sementara di BRI hingga Juni 2014, jumlah kartu Brizzi telah mencapai dua juta keping kartu. Per Juni, total transaksi Brizzi mencapai 1,8 juta transaksi.

Dalam catatan Bank Indonesia, potensi pengembangan e-money pada sektor transportasi di Jakarta dan sekitarnya mencapai Rp 23,4 triliun per tahun. Angka tersebut terdiri dari transaksi Commuter Line sebesar Rp 1,4 triliun per tahun. Kemudian, dari moda transportasi TransJakarta sebesar Rp 680 miliar per tahun.   

GCG BUMN
Jika interkoneksi e-Toll dibuka, kemungkinan potensi pasar menjadi kian besar. Apalagi diintegrasikan sistem pembayaran dengan sistem Electronic Road Pricing (ERP). Interkoneksi telah dirintis oleh Bank Mandiri, BNI, dan BRI yang diharapkan terealisasi  pada awal tahun 2015 mendatang.(id)

Ikuti terus perkembangan berita ini dalam topik
Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
More Stories