JAKARTA (IndoTelko) – Rencana pemerintah memberlakukan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) bagi smartphone 4G sekitar 20% pada 2015 dan menjadi 30% di 2017 diperkirakan bisa menjadi katalis bagi distributor.
“Regulasi tersebut bertujuan untuk menurunkan jumlah handset impor sedangkan pada saat yang sama juga mendorong pengusaha manufaktur untuk memproduksi komponen handset,” kata analis dari Mandiri Sekuritas Matthew Wibowo dalam risetnya belum lama ini. (
Baca juga:
Pemerintah inginkan kandungan lokal di 4G)
Menurutnya, pembatasan itu merupakan berita baik untuk distributor handset seperti PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) dan PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk (TELE) karena handset mereka akan disuplai pabrikan lokal sehingga persediaan (inventory) akan semakin efisien.
Diungkapkannya, kebijakan ini menjadi katalis bagi Erajaya atau TiPhone karena inventory bisa berkurang , yang sebelumnya digunakan sebagai stok cadangan untuk menutupi proses impor.
"Karena posisi inventory membaik, perang harga di antara distributor juga akan berkurang dan meningkatkan margin usaha. Ini bisa membuat pendanaan modal kerja yang lebih rendah akan menurunkan beban bunga,” katanya.
Sementara untuk bisnis voucher yang dikelola keduanya akan terus tumbuh karena adanya migrasi pengguna handset, dari 2G ke 3G dan 3G ke 4G yang membuat konsumsi data akan meningkat.
“Pengguna akan lebih sering melakukan top up untuk mendapatkan akses data yang lebih besar, sehingga dapat membuat penjualan voucher meningkat. Kami memprediksi Indonesia akan siap dengan teknologi 4G pada kuartal III/2015,” katanya.
Genjot Ritel
Secara terpisah, Sekretaris Perusahaan Erajaya Djatmiko Wardoyo menyatakan perseroan akan meningkatkan penjualan ritel tahun ini dengan menambah jaringan toko Erafone dan iBox. Tahun lalu diperkirakan kontribusi penjualan ritel ke total omzet sekitar 40%.
Emiten dengan kode ERAA ini akan fokus membangun toko-toko ritel baru di kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tanerang, dan Bekasi. Erajaya juga akan menambah koleksi merek yang dijual yakni menambahkan Lenovo setelah tahun lalu menjadi distributor Asus.
Saat ini Erajaya memasarkan 14 brand handset, seperti Samsung, Asus, Acer, Xiaomi, LG, BlackBerry, HTC, Oppo, Polytron, Samsung, Sony, dan Venera. Jumlah total gerai ritelnya mencapai 470 toko dan 45 gerai iBox, yang khusus menjual produk-produk Apple Inc.
Dalam riset yang dilakukan IDC Indonesia, pengiriman smartphone di Indonesia tahun ini akan mencapai 29,7 juta unit atau tumbuh 20% dibandingkan tahun lalu.
Sebelumnya, Dalam kajian Bahana Sekuritas yang dilakukan Analis Leonardo Henry Gavaza memang memberikan perhatian khusus kepada Erajaya dan TiPhone sebagai pemain pendukung sektor telkomunikasi
Harga saham TiPhone dalam kajian Bahana di target Rp 1.160 sementara Erajaya sekitar Rp 1.060 di 2015. TiPhone diperkirakan bisa mendapatkan pendapatan sekitar Rp 18,11 triliun dengan keuntungan Rp 412 miliar, sementara Erajaya dengan pendapatan Rp 16,08 triliun dengan keuntungan Rp 292 miliar.(dn)