JAKARTA (IndoTelko) – PT Metrodata Electronics Tbk (MTDL) akan mengoperasionalkan pabrik perakitan (assembling) yang mampu memproduksi sekitar 50 ribu unit ponsel per bulan.
"Pada Agustus mendatang kita akan operasionalkan pabrik perakitan yang berada di Kelapa Gading, Jakarta Utara. Kita operasikan tiga line mesin. Investasinya sekitar Rp 600 juta," ungkap Direktur Metrodata Agus Honggo Widodo kala Paparan Publik di Jakarta, Senin (8/6).
Diungkapkannya, pada tahap awal pabrik tersebut akan merakit merek ponsel milik Metrodata yakni Fortis. "Merek ini sudah kita perkenalkan pada tahun lalu, masih kecil penjualannya untuk ponsel 3G. Selain untuk merek Fortis, kami juga terbuka merakit ponsel merek lain. Beberapa sedang kita dekati," katanya.
Dijelaskannya, langkah perseroan membuka pabrik perakitan dalam rangka memenuhi keluarnya aturan kandungan lokal untuk smartphone 4G dari pemerintah.
"Kita sebenarnya sudah pengalaman merakit komputer, netbook, dan printer beberapa tahun lalu, tetapi kita tutup karena pemerintah bebaskan semua impornya. Sekarang untuk smartphone harus dirakit untuk kandungan lokal, makanya kita buka lagi. Nanti akan ada sebelas komponen yang dirakit di pabrik itu," jelasnya.
Direktur Utama Metrodata Susanto Djaja menambahkan perseroan memberikan perhatian kepada produk smartphone karena mampu menjadi penopang pertumbuhan penjualan di tengah rendahnya daya beli. "Kita coba siasati menurunnya daya beli akibat nilai tukar rupiah. Salah satunya dengan lebih menggenjot penjualan smartphone," pungkasnya.
Dalam catatan, pada 2014 Metrodata berhasil membukukan keuntungan Rp 179,65 miliar atau meningkat 57,95% dibandingkan dengan 2013 sebesar Rp 113,74 miliar.
Sepanjang 2014 penjualan tercatat sebesar Rp 8,44 triliun, meningkat 15,28% dibandingkan dengan 2013 sebesar Rp 7,32 triliun. Metrodata menetapkan target penjualan tahun 2015 sebesar Rp 9,67 triliun atau bertumbuh sebesar 14.45%. Sedangkan untuk target Laba Bersih tahun 2015 ditetapkan sebesar Rp 200 miliar atau bertumbuh 11,32%.
Sebelumnya, pelaku industri optimistis produksi ponsel di dalam negeri akan menembus 35 juta unit pada dua tahun mendatang seiring dengan kebijakan tingkat kandungan dalam negeri jenis 4G LTE. Saat ini konsumsi ponsel sudah menembus 50 juta unit per tahun dan didominasi impor.
Vendor global telah mulai menggandeng Electronic Manufacture Services (EMS) lokal atau mendirikan pabrik perakitan sendiri mengantisipasi keluarnya aturan TKDN bagi smartphone 4G. Beberapa nama yang serius mendirikan pabrik adalah Samsung, Oppo, Haier, Axus, Huawei, ZTE dan lainnya. Merek lokal yang memiliki pabrik adalah Polytron, Evercross dan lainnya.(dn)