BEKASI (IndoTelko) - PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) sepertinya all out dalam kompetisi layanan internet cepat berbasis 4G LTE.
Setelah memperkenalkan sederet smartphone Andromax berbasis 4G LTE, bekerjasama dengan PT LG Innotek Indonesia, emiten dengan kode saham FREN ini meluncurkan mobile Wi-Fi router (MiFi) Andromax M2S.
Head of Devices Smartfren Sukaca Purwokardjono mengharapkan kehadiran perangkat baru ini bisa mendongkrak jumlah pelanggan sebanyak 1- 1,3 juta pelanggan dalam satu tahun mendatang.
"Kita kerjasama dulu dengan LG selama satu tahun ke depan, mulai awal September sebanyak 250 ribu unit sudah ada di toko-toko galeri Smartfren. Dalam tiga hingga enam bulan mendatang, kita targetkan sebanyak 500 ribu unit terjual," katanya, kemarin.
Andromax M2S yang diproduksi LG Innotek Indonesia dapat bekerja di jaringan TDD LTE Band 40 (2300 Mhz) dan FDD LTE Band 5 (850 Mhz). Didukung dengan chipset Qualcomm MDM 9320 dan dibanderol senilai Rp 499 ribu. Produk ini sudah tersebar di 22 kota di seluruh Indonesia. Kabarnya investasi untuk mengembangkan modem ini lumayan besar yakni sekitar US$ 2 juta.
“Tahap awal disiapkan 250 ribu unit selama September ini, tahap berikutnya juga dengan angka yang sama target penjualannya,” tambah Vice President LG Innotek Indonesia Jeong Seong Seog.
Untuk informasi, LG Innotek Indonesia adalah bagian dari LG Group dan memiliki pabrik di Cikarang, Jawa Barat.
Sejak dibangun di Indonesia pada tahun 2000, Pabrik LG Innotek Indonesia dikhususkan memproduksi komponen-komponen untuk perangkat elektronik, seperti Tuner dan Wi-Fi. Saat ini, pabrik tersebut telah memproduksi sebanyak 8 juta unit Tuner dan Wi-Fi setiap bulan.
Pada Andromax M2S Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) sudah nyaris 30%. Hanya ada beberapa saja yang komponennya impor, seperti PCB yang masih dari Korea Selatan. Kemudian, baterai dan charger. Kalau PCB dapat diproduksi di Indonesia maka kandungan TKDN dari LG Innotek Indonesia dapat bertambah menjadi 80%.
Setiap bulannya, LG Innotek Indonesia menggelontorkan biaya pemeliharaan mesin produksi sebesar US$ 100 ribu. Biaya tersebut untuk memenuhi pemeliharaan sebanyak 100 mesin produksi yang ada dalam pabrik. Jumlah karyawan LG Innotek Indonesia saat ini sebanyak 2.000 orang. Termasuk di dalamnya, yakni 1.700 operator dan staf sebanyak 300 orang.(id)