JAKARTA (IndoTelko) – PT Mitra Komunikasi Nusantara Tbk (MKNT) memperkirakan penjualan gadget akan turun 15%-20% hingga akhir tahun ini karena tekanan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS.
"Penjualan di sisi gadget diperkirakan menurun tahun ini sekitar 15%-20%. Ini karena tekanan kurs. Kita kan impor dari Tiongkok,” ungkap Direktur Utama Mitra Komunikasi Jefri Junaedi, kemarin.
Ditambahkannya, walau penjualan gadget menurun, tetapi kebutuhan terhdap voucher pulsa dari operator masih tinggi. “Penjualan pulsa akan bantu kinerja hingga akhir tahun ini,” katanya.
Penjualan pulsa menjadi penopang pendapatan perseroan dengan kontribusi 70% terhadap total pendapatan. Hingga April 2015, penjualan pulsa isi ulang tercatat Rp 195 miliar. Perseroan bertindak selaku mitra distribusi dengan beberapa outsource delaer yakni Katalis dan Media Komunikasi. Hingga akhir tahun pendapatan ada di kisaran Rp 800 – 900 miliar.
Lebih lanjut dikatakannya, untuk memenuhi Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) di sisi simartphone 4G, perseroan akan mendirikan pabrik komponen pada tahun depan.
Perseroan bakal membangun pabrik dengan kapasitas mencapai 60 ribu per bulan dengan luas 3.000 meter persegi. "Dana untuk pabrik dari anggaran capex tahun depan. Untuk besarannya belum bisa disebutkan saat ini," paparnya.
Dikatakannya, dengan kondisi yang ada sekarang perseroan memproyeksikan mampu membukukan laba Rp 15 - 20 miliar hingga akhir tahun. Besaran tersebut meningkat dibandingkan raihan 2014 sebesar Rp 6,2 miliar.
Katalisnya adalah pemangkasan utang 60% atau Rp 12 miliar dari total utang perseroan sebesar Rp 20 miliar. Perseroan bakal menggunakan 30% dana penawaran umum saham (initial public offering/IPO) untuk aksi korporasi ini.(id)