JAKARTA (IndoTelko) – PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) melalui Divisi Business Services (DBS) baru saja melakukan revitalisasi layanan ShopBox menjadi StarBox.
Shopbox sebuah produk dan layanan yang dimaksudkan untuk lebih memudahkan pelaku bisnis UKM menikmati konektivitas dan aplikasi Bostoko sekaligus Registrasi smartbisnis dan layanan lainnya secara terintegrasi.
Seluruh layanan tersebut tersedia dalam satu boks/kotak, dimana dengan sekali bayar maka pelaku UKM langsung mendapatkan semuanya. Layanan ini dilansir pada Desember 2014 lalu dan telah ada 26 ribu pengguna.
Sementara StarBox secara fisik dikemas menarik dalam satu boks yang berisikan kartu perdana simpati Telkomsel, kartu registrasi www.smartbisnis.co.id , aksess wifi jutaan UKM, membership blanja.com, free akses aplikasi akunting mudah dan diskon hingga 25% biaya bulanan dari Jarvis-Store.
Sontak, aksi Telkom DBS ini menimbulkan persepsi di publik bahwa operator pelat merah itu mulai gerah dengan aksi para pesaingnya di pasar teknologi informasi (TI) untuk UKM. (
Baca juga:
Telkom hadirkan ShopBox)
Soalnya, pada Agustus 2015 lalu, Indosat merilis produk Instant Office yang mirip dengan ShopBox. (
Baca juga:
Indosat hadirkan Instant Office)
“Wah, jangan dibandingkan StarBox dengan produk kompetitor dong. Coba lihat lebih teliti, StarBox ini sudah beyond connectivity, kita lebih jual aplikasinya,” ungkap Direktur Enterprise dan Business Services Telkom Muhammad Awaluddin kepada IndoTelko, Rabu (11/11).
Menurutnya, pengetahuan digital dari pelaku UKM di Indonesia masih rendah sehingga Telkom merasa perlu melakukan enhance dengan menawarkan aplikasi yang memudahkan. (
Baca juga:
Telkom revitalisasi ShopBox)
“Harga ShopBox ini Rp 28 ribu dengan value lebih dari Rp 60 ribu plus berbagai bonus aplikasi-aplikasi untuk UKM. Kita tak banting harga konektivitas, tetapi aplikasi itu kita pangkas harganya biar UKM lebih cepat Goes Digital,” katanya.
Fokus
VP Business Service Telkom Ilmianto menegaskan dalam menggarap pasar TI untuk UKM perseroan fokus pada memajukan pelaku usaha.
“Kami tak urus tetangga. Kalau ada yang mirip, cek saja siapa yang duluan di pasar. Namanya, orang dagang kalau ada yang mirip wajar saja,” tegasnya.
Ditambahkannya, pemilihan nama StarBox bukan tanpa alasan karena bagian dari konsistensi dereta produk Star yang sudah ada sebelumnya dari Telkom untuk pasar UKM.
“STAR itu kan kepanjangan dari Smart Solution for SME. Trusted dengan layanan yang terpercaya dari Telkom. Affordable dengan penawaran harga yang sangat kompetitif dan sesuai dengan alokasi budget UKM. Terakhir, Reliable yang dapat diperoleh dengan mudah. Kita sudah banyak Star series seperti data center, contact center, dan lainnya,” katanya.
Lebih lanjut dikatakannya, hal yang wajar sekarang banyak operator menggarap pasar TI di UKM karena pasar ini lumayan seksi.
“Orang kan lihat ada puluhan juta UKM belum Goes Digital, bisa dikonversi ini menjadi pelanggan. Kita sudah lima tahun bermain dengan semua suka duka. Silahkan saja masuk bagi yang ingin mencoba, tetapi kami sebagai operator paling Merah Putih sudah bukan jualan lagi di segmen ini, tetapi pengabdian,” tegasnya.(dn)