JAKARTA (IndoTelko) – PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) dipastikan menjadi jawara dari sisi operasional dan keuangan sepanjang 2015.
Hal ini merujuk kepada laporan keuangan yang dikeluarkan Telkom, Ooredoo Group (induk usaha Indosat), dan PT XL Axiata Tbk (XL) untuk kinerja 2015.
Telkom dalam laporan keuangan 2015 menyatakan berhasil membukukan keuntungan sebesar Rp 15,489 triliun sepanjang 2015 atau naik 7% dibandingkan 2014 sebesar Rp 14,471 triliun. (
Baca juga:
Kinerja Telkom di 2015)
Sepanjang 2015 emiten dengan kode saham TLKM ini mencatat pendapatan Rp 102,470 triliun atau naik 14,2% dibandingkan periode 2014 sebesar Rp 89,69 triliun. Operating profit di 2015 sebesar Rp 32,418 triliun naik 11% dibandingkan 2014 sebesar Rp 29,2 triliun.
Pendapatan Telkom lebih tinggi 1,9% dari prediksi konsensus yang dirangkum Bloomberg menjadi Rp102,47 triliun pada 2015.
Sedangkan XL Axiata Untuk periode 2015 mencatat rugi bersih sebesar Rp 25 miliar yang terutama disebabkan oleh dampak forex dari penguatan dollar AS. Kerugian ini menyusut dibandingkan 2014 sebesar Rp 804 miliar. Menyesuaikan dampak depresiasi nilai tukar, XL mencatat laba bersih yang dinormalisasi sebesar Rp 51 miliar di 2015. (
Baca juga:
Kinerja XL di 2015)
Pendapatan XL Axiata sebesar Rp 22,96 triliun sepanjang 2015 atau turun 3% dibandingkan periode 2014 sebesar Rp 23,56 triliun. Adapun laba usaha XL Axiatapada 2015 melesat 97,9% menjadi Rp3,14 triliun dari 2014. Peningkatan laba usaha didorong kuat oleh keuntungan dari penjualan dan sewa-balik menara pada tahun lalu yang mencapai Rp2,03 triliun.
Terbaru, Ooredoo Group baru saja mengumumkan kinerja dari Indosat Ooredoo sepanjang 2015.
Jika laporan keuangan dalam mata uang rupiah, Indosat Ooredoo mengalami pertumbuhan pendapatan 11% dan Earning Before Interest Tax Depreciation Amortization (EBITDA) 14% dengan jumlah pelanggan nyaris 70 juta nomor.
Namun, seperti keterangan tertulis Ooredoo Group, karena depersiasi rupiah 11%, laporan dalam mata uang Qatar Riyal berpengaruh negatif.
Pendapatan Indosat Ooredoo sepanjang 2015 diperkirakan Rp 25,94 triliun atau 7,27 miliar Qatar Riyal, turun 2% dibandingkan 2014 sebesar 7,395 miliar Qatar Riyal atau Rp 26.37 triliun. EBITDA di 2015 sebesar 3,3 miliar Qatar Riyal dengan EBITDA marjin 45%.
Kerugian yang diderita sepanjang 2015 sebesar 320 juta Qatar riyal atau sekitar Rp 1,14 triliun, menurun dibandingkan 2014 sebesar Rp 564 juta atau sekitar Rp 2,01 triliun. Jika tak dihitung dampak depresiasi rupiah, Indosat Ooredoo bisa membukukan keuntungan Ro 175 juta Qatar Riyal atau sekitar Rp 624,10 miliar.
Kepala Riset PT Universal Broker Indonesia Satrio Utomo menilai kinerja Telkom sepanjang tahun lalu cemerlang karena diversifikasi produk yang dimilikinya jauh lebih banyak bila dibandingkan dengan emiten yang lainnya.(id)