telkomsel halo

Indosat dan Telkom Diprediksi Bertarung Keras di Pasar Finansial

07:06:06 | 04 May 2016
Indosat dan Telkom Diprediksi Bertarung Keras di Pasar Finansial
Herfini Haryono (dok)
JAKARTA (IndoTelko) - PT Indosat Tbk (ISAT) atau Indosat Ooredoo diprediksi akan bertarung keras dengan Telkom Grup dalam menawarkan solusi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) bagi institusi keuangan di Indonesia.

Kue belanja TIK di segmen finansial lumayan gurih untuk 2016. Riset International Data Corporation (IDC) memproyeksikan sektor finansial & perbankan sebagai top ICT spender di tahun 2016 dengan total belanja  mencapai Rp 12 triliun.

Sinyal pertarungan antara dua raksasa di bisnis telekomunikasi nasional ini sudah terlihat dengan diperebutkannya kue konektifitas bagi Bank Perkreditan Rakyat (BPR) oleh Telkom Grup dan Indosat. (Baca juga: Telkom dan Indosat di BPR)

“Kami siap menawarkan solusi total IT Services (Data Center, Disaster Recovery Center/DRC, Cloud, Managed Services) dan konsultasi Business Continuity bagi Institusi Keuangan Indonesia,” tegas Director and Chief Wholesale & Enterprise Officer Indosat Ooredoo Herfini Haryono, kemarin.

Diungkapkannya,  keamanan data dan kontinuitas layanan merupakan faktor terpenting bagi Institusi Keuangan seperti perbankan, perusahaan asuransi dan multi finance dalam memberikan pengalaman terbaik bagi pelanggannya.

“Industri keuangan saat ini sangat tergantung pada IT. Hal inilah yang menjadi dasar bagi Indosat Ooredoo Business untuk memberikan solusi total IT Services dengan didukung oleh pengalaman, kapasitas, teknologi, jaringan luas, dan sumber daya manusia (SDM) dengan standar global,”kata Wanita yang selalu berkerudung ini.

Ditambahkannya, sejalan dengan Peraturan Pemerintah melalui Otoritas Jasa Keuangan (OJK)  No. 82 Tahun 2012 ada membuat persyaratan dan peraturan yang mendukung terciptanya faktor keamanan data perusahaan dan pelanggan.

Aturan tersebut berisi tentang kewajiban penyelenggaraan sistem dan transaksi elektronik untuk pelayanan publik yaitu pertama, wajib menerapkan tata kelola yang baik dan akuntabel, kemudian wajib memiliki rencana keberlangsungan kegiatan untuk menanggulangi gangguan atau bencana sesuai dengan risiko dari dampak yang ditimbulkannya.

Selain itu,  Penyelenggara Sistem Elektronik untuk pelayanan publik wajib menempatkan Data Center (pusat data) dan Disaster Recovery Center/DRC (pusat pemulihan bencana) di wilayah Indonesia untuk kepentingan penegakan hukum, perlindungan, dan penegakan kedaulatan negara terhadap data warga negaranya.

"Kewajiban ini mendorong Indosat Ooredoo Business menawarkan solusi yang mampu memenuhi peraturan OJK dan  memastikan keamanan data, informasi bisnis dan   kontinuitas layanannya dengan DRC 3 yang telah diluncurkan belum lama ini, sebagai penyedia layanan Data Center dengan dua sumber listrik dari dua provider berbeda,"ujar Herfini.

Indosat Ooredoo Business menawarkan layanan IT Services seperti Data Center yang tersebar di lokasi hub Indosat Ooredoo di seluruh Indonesia dan Disaster Recovery Center 3 (DRC 3) yang memiliki berbagai keunggulan.

Antara lain,  memiliki zonasi bencana berbeda dengan Jabodetabek, lokasi yang berada dalam zona gempa hijau (low risk), fasilitas yang terkoneksi langsung dengan jaringan internet dan MPLS Indosat (tidak perlu tarik kabel, murah), dan tersertifikasi ISO 27001, ISO 20000, PCIDSS, Uptime Tier III.

Adapun layanan lain yang ditawarkan adalah Cloud Service yang meliputi Public Cloud (IaaS) dan Private Cloud (IaaS)  serta Managed Services (Managed Branch dan Managed Server) yang mampu mengubah CAPEX menjadi OPEX sehingga tidak membutuhkan investasi yang besar di awal tetapi mengikuti dinamika bisnis perusahaan.

“Komitmen kami adalah untuk terus menyediakan total solusi ICT terbaik dan tepat bagi pelanggan korporasi. Khusus pelanggan Institusi Keuangan, Indosat Ooredoo Business akan membantu keamanan data dan informasi bisnis yang penting bagi kontinuitas layanan sekaligus memenuhi regulasi pemerintah,” pungkas Herfini.

Sebelumnya, Direktur Enterprise dan Business Service Telkom Muhammad Awaluddin menegaskan tak akan mengurangi dominasinya di pasar High End Market. (Baca juga: Ambisi Telkom di Pasar Korporasi)

GCG BUMN
“Industri finansial adalah salah satu fokus Telkom di 2016. Kita tak akan lepas potensi pasarnya yang besar. Kami akan solid secara grup usaha menggarap pasar yang ada,” tegasnya.(id)

Ikuti terus perkembangan berita ini dalam topik
Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
More Stories
Data Center Service Provider of the year