JAKARTA (IndoTelko) – Operator telekomunikasi dihimbau untuk tidak alergi dengan wacana berbagi jaringan (network sharing) karena bisa memberikan penghematan dan efisiensi bagi industri.
“Tak usah alergi dengan wacana network sharing. Soalnya efisiensi industri salah satu fokus dari kerja pemerintah dan wacana network sharing masuk dalam efisiensi itu,” papar Plt. Kepala Biro Humas Kementerian Kominfo Noor Iza, kemarin.
Dijelaskannya, efisiensi industri ini penting untuk didorong agar tidak banyak terjadi duplikasi investasi yang bermuara kepada semakin besarnya kebutuhan dana investasi yang dapat memperlemah cadangan devisa nasional. “Caranya adalah melalui network sharing yang diyakini mampu memberikan penghematan devisa nasional sejumlah US$ 200 miliar,”katanya.
Ditambahkannya, efisiensi juga dilakukan dengan mendorong optimalisasi sumber daya spektrum frekuensi radio sehingga sharing frequency radio dapat berjalan dengan didukung aspek bisnis dan regulasi yang tepat. “Jika network sharing berjalan bisa mendorong operator untuk ekspansi akhirnya infrastruktur broadband merata dengan harga terjangkau,” tutupnya. (
Baca:
BTS Broadband)
Sekadar informasi ada lima model network sharing, yakni CME Sharing, multi operator radio access network (MORAN), multi operator core network (MOCN), Roaming, dan mobile virtual network operator (MVNO). (
Baca:
Network sharing dan monopoli)
MORAN adalah operator bisa berbagi BTS, tapi tetap menggunakan spektrum masing-masing. Sedangkan MOCN adalah operator tidak hanya berbagi BTS, tapi juga spektrum dimanfaatkan secara bersama. (
Baca:
Network sharing Indosat dan XL)
XL dan Indosat Ooredoo telah mengakomodasi skema MORAN dan menanti perubahan aturan agar bisa menjalankan model bisnis MOCN. Dalam kalkulasi keduanya jika MOCN diadopsi akan menghemat biaya investasi sekitar 40%. (
Baca:
Revisi aturan telekomunikasi)
Secara terpisah, CEO Moratelindo Group Galumbang Menak mengatakan dalam network sharing tak boleh ada paksaan di regulasi. “Berbagi itu kan gotong royong, jangan menjadi wajib. Biarkan atas negosiasi business to business (B2B) dari pemain,” sarannya.(id)