JAKARTA (IndoTelko) - PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) akan memperkuat Terminal 3 Internasional Bandara Soekarno-Hatta (BSH) dengan layanan WiFi.id Corner (WiCo) dengan kecepatan akses internet bisa mencapai 100 Mbps.
“Kami akan hadirkan WiCo di Terminal 3 Internasional. Ini bagian dari dukungan Telkom ke Angkasa Pura II untuk menjadikan Soekarno-Hatta Digital Aeroplex dan bikin keren Indonesia dalam sinergi BUMN,” ungkap Executive Vice President Telkom Regional 2 Jakarta Teuku Muda Nanta kepada IndoTelko, dalam pesan singkatnya, Senin (13/2).
Nanta mengungkapkan, untuk Terminal 3 Internasional tengah dibangun access point (AP) untuk di dalam terminalnya. "Pembangunan sedang jalan terus, kita belum tuntas hitung butuh berapa AP agar bisa layani semua terminal 3 internasional. targetnya pada April ini semua bisa live," ulasnya.
Dikatakannya, untuk memberikan akses internet yang nyaman, Telkom terus memodernisasi jaringan. "Kemarin kami modernisasi 15 node akses obselete V5.2 diganti ke fiber optik. Terus di Tangerang yang dekat dengan BSH ada 120 node dan di Jakarta Barat 5 Node. Ini agar pengguna layanan Telkom nyaman akses internet dimana saja," katanya.
Lebih lanjut dikatakannya, Telkom memiliki proyek prestisius lainnya dalam memoles Terminal 3 BSH semakin "Kekinian" yakni dengan Digital Cinema. "Kita masih dalam time table untuk hadirkan Digital Cinema di Februari ini. Kita baru tambah 3 AP untuk WiFi di sekitar Digital Cinema agar pengguna lebih nyaman," ulasnya.
Perkuat
Secara terpisah, Presiden Direktur Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin menyatakan telah melakukan peletakan batu pertama atau groundbreaking pembangunan runway ketiga Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada April 2017.
Runway ketiga dengan dimensi 3000 x 60 m2 ini diproyeksikan dapat mulai beroperasi pada pertengahan tahun 2018 untuk mendukung peningkatan pergerakan pesawat mencapai 114 pergerakan per jam.
Penambahan runway ini juga merupakan salah satu langkah antisipasi untuk mengakomodir peningkatan jumlah penumpang yang pada tahun 2025 diperkirakan mencapai di atas 100 juta penumpang.
Saat ini dengan runway kesatu dan kedua, Bandara Internasional Soekarno-Hatta dapat mengakomodir 72 pergerakan per jam dan tengah dalam proses menuju 86 pergerakan pesawat per jam.
Melalui tiga runway, Bandara Internasional Soekarno-Hatta sebagai bandara tersibuk di Tanah Air akan mampu menambah jumlah rute dan penerbangan sehingga dapat lebih optimal dalam mendukung pertumbuhan perekonomian dan pariwisata Indonesia.
“Adanya runway ketiga yang pembangunannya membutuhkan investasi sekitar Rp 2 triliun ini akan menjadikan Bandara Internasional Soekarno-Hatta semakin kompetitif, dimana saat ini Bandara Internasional Soekarno-Hatta juga telah dinobatkan sebagai bandara paling terkoneksi di Asia Pasifik dan nomor 7 di dunia. Runway ketiga dibangun di sisi utara bandara dan saat ini proyek tersebut tengah dalam proses procurement sehingga kami targetkan pada April 2017 dapat dilakukan groundbreaking," kata Pria Berkumis itu.
Adapun pembangunan runway ketiga juga membutuhkan luas lahan yang cukup besar yakni mencapai 216 hektare. Dari kebutuhan lahan tersebut, AP II telah memiliki tanah seluas 42,85 hektare sehingga diperlukan pembebasan tanah seluas 173,19 hektare yang dibiayai dengan dana Penyertaan Modal Negara sebesar Rp 4 triliun. Tanah yang dibebaskan mencakup wilayah Kota Tangerang yakni Kelurahan Selapajang Jaya dan Kelurahan Benda, serta wilayah Kabupaten Tangerang yaitu Desa Bojong Renged, Desa Rawa Burung dan Desa Rawa Rengas.
Apabila dikalkulasikan dari tanah yang telah dimiliki, dan dari tanah yang sudah dibebaskan hingga 9 Februari 2017, maka lahan yang tersedia saat ini sudah mencapai 20% dari kebutuhan pembangunan runway ketiga.
"Kelancaran proses pembebasan tanah ini tidak lepas dari dukungan berbagai unsur dimana program investasi runway ketiga ini merupakan salah satu yang tercantum dalam grand design masterplan Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang disetujui pemerintah pada tahun 2010,” papar Pria yang baru merilis buku 100 hari kiprahnya di BUMN itu.(id)