JAKARTA (IndoTelko) – Bandara Internasional Soekarno-Hatta belum lama ini ditetapkan sebagai pemenang kategori The World’s Most Improved Airport 2017 dalam ajang World Airport Awards yang diselenggarakan oleh Skytrax.
Tak hanya itu, bandara yang dianggap sebagai salah satu gerbang pariwisata Indonesia ini posisinya melesat di ajang The World’s Top 100 Airport versi Skytrax.
Peringkat bandara yang dikelola PT Angkasa Pura II (AP II) ini melesat 19 level dari nomor 63 menjadi 44 di ajang bergengsi itu.
Peraih penghargaan di ajang ini ditentukan berdasarkan The Skytrax World Airport Survey yakni survei independen terhadap 13,82 juta responden dari 105 negara yang dilakukan di 550 bandara seluruh dunia pada Juli 2016 hingga Februari 2017, di mana survei ini mengevaluasi pengalaman traveller terhadap fasilitas dan produk bandara dari mulai check-in, kedatangan, transit, belanja, keamanan dan imigrasi, hingga ke gate keberangkatan.
“Aksi digitalisasi terhadap layanan dan kehadiran Terminal 3 bandara Soekarno-Hatta adalah salah satu pemicu terkereknya posisi bandara yang kami kelola di ajang itu,” ungkap Presiden Direktur Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin belum lama ini. (
Baca:
Skytrax)
Secara terpisah, Direktur Utama Integrasi Logistik Cipta Solusi (ILCS) Yusron Hariyadi mengungkapkan, sebagai anak usaha Telkom ikut berpatisipasi dengan sejumlah solusi mendukung digitalisasi layanan di Bandara Soekarno-Hatta.
“Telkom dengan melibatkan ILCS mendukung sejumlah layanan di bandara Soekarno-Hatta seperti Passenger Information System, Map 2D Shuttle & LED Running Text di Bus Shuttle, dan Shuttle Fleet Management (Vehicle Monitoring Dashboard - Shuttle AP2),” ungkap Yusron dalam sambungan telpon dengan IndoTelko.
Dijelaskannya, Layanan Passenger Information System berfungsi memudahkan penumpang untuk mengetahui estimasi kedatangan dan posisi shuttle bus dari terminal 1-2-3 di Soekarno-Hatta. Fungsi lainnya memberikan entertaintment bagi calon penumpang shuttle dalam bentuk tayangan film, iklan, informasi kedatangan dan keberangkatan pesawat, dan lainnya.
“ILCS juga melengkapi layanan tersebut dengan aplikasi map 2 dimensi yang memudahkan calon penumpang shuttle bus mengetahui pergerakan semua shuttle bus,” ulasnya.
Selain itu Telkom juga menyiapkan solusi Angkasa Pura 2 dengan LED Running Text di shuttle bus sehingga penumpang shuttle bus dapat mengetahui nama terminal saat shuttle bus berhenti.
Layanan lainnya yaitu Shuttle Fleet Management (Vehicle Monitoring Dashboard - Shuttle AP2) merupakan dashboard terintegrasi untuk mengetahui posisi shuttle bus dan memiliki fitur antara lain memonitor aktifitas shuttle bus dalam bandara baik ketika kendaraan sedang berjalan (Driving), Parkir, Maintenance (perbaikan) atau sedang dalam kondisi idle.
Aplikasi ini mampu mengendalikan dan memerintahkan sopir shuttle bus untuk melakukan tugas tertentu serta memonitor kecepatan kendaraan dan pergerakan kendaraan. (
Baca:
Peran Telkom)
Sebelumnya, Menteri BUMN Rini Soemarno kala meresmikan data center Telin-3 beberapa waktu lalu menyatakan peran Telkom memang strategis dalam melakukan digitalisasi di semua BUMN. ”Mereka (Telkom) ada semua yang dibutuhkan untuk mendukung digitalisasi,” kata Rini.(id)