JAKARTA (IndoTelko) – Nasib apes terus sepertinya belum mau lepas dari PT Smartfren Telecom Tbk (FREN).
Tahun 2017 baru berjalan tiga bulan, emiten dengan kode saham FREN ini sudah mengalami kerugian Rp 754,3 miliar membengkak ketimbang periode sama tahun 2016 yang juga rugi sebesar Rp 265,95 miliar.
Dikutip dari keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), pendapatan usaha yang diraih selama tiga bulan pertama 2017 sebesar Rp 1,021 triliun naik 35,7% dibandingkan periode sama tahun 2016 sebesar Rp 751,89 miliar.
Pendapatan Smartfren paling besar berasal dari layanan data yakni Rp 895,068 miliar, suara (Rp 58,4 miliar), SMS (Rp 39,1 miliar) interkoneksi (Rp 12,09 miliar), dan lainnya.
Perseroan mengalami rugi usaha hingga triwulan pertama 2017 sebesar Rp 518 miliar turun dibandingkan periode sama 2016 sebesar Rp 519 miliar.
Melihat pertumbuhan pendapatan selama tahun 2017, manajemen optimis bahwa kinerja Perusahaan akan membaik dan bertumbuh di tahun-tahun yang akan datang. (
Baca:
Kinerja Smartfren 2016)
Sejumlah aksi yang akan dilakukan adalan meningkatkan kapasitas dan cakupan jaringan agar kualitas pelayanan dapat terus terjaga seiring dengan peningkatan jumlah pelanggan. Memperluas jaringan penjualan dan distribusi. Terakhir, efisiensi pada biaya operasional.
Adapun sejumlah aksi korporasi di triwulan pertama 2017 yang terjadi adalah pada tanggal 7 April 2017, Smartel, entitas anak telah melakukan penarikan atas pinjaman Fasilitas Kredit Modal Kerja Fase II sebesar US$ 19.785.511. dari China Development Bank Corporation (CDB).
Pada tanggal 6 April 2017, Perusahaan menerbitkan Obligasi Wajib Konversi (OWK) II Mandatory Convertible Bonds (MCB) dengan total nilai sebesar Rp 800 miliar kepada PT Surya Timur Alam Raya.(ak)