Dolly Susanto menunjukkan tampilan &Co (dok)
JAKARTA (IndoTelko) – Operator seluler Tri Indonesia mengaku tak terpengaruh dengan keputusan beberapa operator yang terkesan menyerah menjalankan bisnis eCommerce.
“Kami malah akan besarkan &Co (And Co) yang sekarang ada di Mall Online Bima+. Kita percaya ke depannya eCommerce itu akan menjadi tren di Indonesia,” ungkap Wakil Direktur Utama Tri Indonesia M Danny Buldansyah, kemarin.
Chief Commercial Officer Tri Indonesia Dolly Susanto menjelaskan, saat ini And Co menjalankan model bisnis C2C dan sudah ada 350 merchant yang bergabung.
“Keunggulan And Co ini adalah kita kurasi merchant dan produknya sesuai dengan kebutuhan pelanggan Tri yang millennial. Saat ini Bima+ kan sudah menjadi netral crative hub, non pelanggan Tri pun bisa akses dari Google Play,” katanya.
Dolly menambahkan, ke depan And Co akan dikembangkan menjadi marketplace yang didukung sistem pemabayaran, logistik dan lainnya. “Secepatnya kita akan bawa menjadi marketplace. Tunggu saja,” katanya.
Sementara Danny mengatakan, Tri dalam bermain eCommerce tak mau terjebak dalam perang harga seperti yang dilakukan pemain lain.
“Kalau kita ini memang fokus ke pelanggan Tri dulu. Kita tak mau main subsidi seperti bebaskan ongkos kirim atau subsidi harga barang. Itu malah menjadi beban dan bikin stamina cepat habis. Untuk menjadi marketplace kita tengah bicara dengan mitra,” katanya.
Danny optimistis And Co tak akan layu sebelum berkembang dengan strategi yang fokus ke pasar dan efisien dalam melakukan pemasaran.
“Kondisi eCommerce sekarang itu mirip dengan seluler di masa awal. Semua perang harga demi dapatkan pelanggan agar valuasi naik. Ujungnya susah sendiri kan. Kita sudah punya pengalaman di seluler dan tak akan terapkan itu di eCommerce ini,” katanya. (
Baca: Penutupan Cipika)
Sebelumnya, Indosat Ooredoo mengumumkan menghentikan eCommerce Cipika miliknya. Sementara XL Axiata tengah mencari pendanaan untuk portal elevenia. Sedangkan Telkom memastikan akan menyuntik dana segar bagi Blanja.com.(ak)