telkomsel halo

Telkom: Kami utamakan pelanggan satelit Telkom 1

14:55:45 | 28 Aug 2017
Telkom: Kami utamakan pelanggan satelit Telkom 1
Direktur Enterprise dan Business Service Telkom Dian Rachmawan menjelaskan kondisi recovery satelit Telkom 1 ke jajaran manajemen BCA, Senin (28/8).(ist)
JAKARTA (IndoTelko) - PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) menegaskan akan habis-habisan melayani pelanggan satelit Telkom 1 yang terkena dampak dari anomali infrastruktur itu sejak 26 Agustus lalu.

"Kami habis-habisan dalam merecovery pelanggan satelit Telkom 1 ke satelit lainnya. Kita tak bisa sebutkan berapa biayanya, at any cost kita siapkan untuk recovery layanan. Ini sesuai Service Level Agreement (SLA) dengan pelanggan satelit Telkom 1," tegas Direktur Utama Telkom Alex J Sinaga, Senin (28/8).

Telkom memaksimalkan proses migrasi pelanggan Telkom 1 ke satelit Telkom 2, satelit Telkom 3S dan satelit lainnya. Upaya tersebut dilakukan Telkom demi mempercepat pemulihan layanan kepada pelanggan dan masyarakat dengan mengerahkan seluruh sumber daya operasional TelkomGroup di seluruh Indonesia yang terdiri dari internal Telkom, anak perusahaan dan seluruh mitra terkait.

"Kami juga sewa transponder dari satelit Hong Kong dan Tiongkok. Kita sewa soalnya kapasitas satelit Telkom 3S juga sudah mulai terisi," kata Direktur Utama Telkom Alex J Sinaga dalam konferensi pers, Senin (28/8).

Diungkapkannya, proses migrasi layanan telah dilakukan sejak 26 Agustus 2017. Penyediaan dan pegalihan transponder Telkom 1 ke transponder satelit pengganti akan selesai pada 30 Agustus 2017. Sedangkan proses repointing antena ground segment akan dilakukan bertahap, secara bersama sama baik dengan pelanggan maupun dengan operator penyedia layanan VSAT hingga 10 September 2017.

Tercatat Telkom 1 memiliki jumlah pelanggan sebanyak 63 pelanggan, 8 di antaranya merupakan provider VSAT yang memiliki 12.030 site sehingga total ground segment sekitar 15.000 site.

Datangi Pelanggan
Alex menambahkan, Telkom juga aktif mendatangi pelanggan dari satelit Telkom 1 untuk memberikan informasi terkait recovery. "Direktur Enterprise dan Business Service Telkom Dian Rachmawan pagi ini mendatangi klien langsung dari Telkom 1 atau tidak langsung. Salah satunya ke BCA," ungkapnya.

Diungkapkannya, BCA sebenarnya bukanlah pelanggan langsung dikelola Telkom untuk mengakses satelit Telkom 1, tetapi melalui VSAT Provider. "Dalam kondisi seperti ini kita tak lihat langganan langsung atau tidak. Mereka tahunya menggunakan satelit Telkom 1, dan kita komitmen melayani mereka," jelasnya.

Secara terpisah, Direktur Enterprise dan Business Service Telkom Dian Rachmawan mengakui pada Senin (28/8) pagi melakukan pertemuan dengan sejumlah pihak menjelaskan kondisi satelit Telkom 1. "Kita ketemu dengan BCA, Bank Indonesia, Kominfo, Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI), dan semua provider VSAT. Mereka semua memahami kondisi yang dialami dan meminta recovery dipercepat," katanya dalam pesan singkat ke IndoTelko, Senin (28/8).

Telkom: Kami utamakan pelanggan satelit Telkom 1

Sementara Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja memperkirakan perlu dua hingga tiga pekan untuk memulihkan sekitar 30% atau 5.700 mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) milik perusahaan yang tidak beroperasi akibat gangguan pada satelit Telkom-1.

BCA akan melakukan pemindahan satelit (reroute) dari Telkom-1 yang terganggu ke dua satelit, yakni sekitar 3.700 ATM ke satelit Telkom-3S dan 2.000 ATM ke satelit Apstar.

BCA juga menyiapkan skema kompensasi bagi nasabah yang terganggu akibat anomali satelit Telkom-1. Selama berjalannya pemulihan, BCA akan mengganti biaya tarik tunai jika nasabah menarik uang tunai dari rekening BCA melalui ATM bank lain. BCA akan mengganti biaya tarik tunai di ATM bank lain, yang dibanderol Rp7.500, pada akhir bulan langsung ke rekening nasabah.

"Kami bebaskan biaya tarik tunai itu, tapi hanya untuk tarik tunai. Untuk transaksi lain seperti cek saldo ataupun transfer bisa melalui internet banking atau mobile banking," ujar dia.

Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI), Tito Sulistio memastikan jika sistem keamanan perdagangan saham di pasar modal tidak terganggu dengan adanya anomali satelit Telkom.

Diungkapkannya, BEI menggunakan jaringan dari dua satelit yaitu Telkom dan Netlink. Jaringan utama adalah Netlink.

Sebagaimana diinfokan sebelumnya bahwa pada hari Jumat (25/08) sekitar pukul 16.51 WIB mulai terjadi anomali pada satelit Telkom 1 yang berakibat pada pergeseran pointing antena satelit Telkom 1 sehingga layanan transponder satelit Telkom 1 terganggu.

Secara intensif Telkom bersama Lockheed Martin selaku pabrikan satelit Telkom 1 terus melakukan investigasi, dimana saat ini sedang menjalankan prosedur prosedur untuk mengetahui kesehatan satelit Telkom 1 secara komprehensif. Rencana tindak lanjut untuk satelit Telkom 1 baru akan dapat ditentukan dalam beberapa hari kedepan dan tidak tertutup adanya kemungkinan satelit Telkom 1 tidak dapat beroperasi dengan normal kembali.

GCG BUMN
Telkom 1 di asuransikan ke Jasindo, perusahaan asuransi dalam negeri yang memiliki rekam jejak yang kuat di sektor satelit.(id)

Ikuti terus perkembangan berita ini dalam topik
Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
More Stories
Data Center Service Provider of the year