JAKARTA (IndoTelko) – PT Indosat Tbk (ISAT) atau Indosat Ooredoo mengaku tak khawatir dengan dibatalkannya aksi koporasi Initial Public Offering (IPO) dari PT Artajasa Pembayaran Elektronis (Artajasa).
Artajasa adalah cucu usaha dari Indosat melalui anak usahanya PT Aplikasinusa Lintasarta. Perusahaan tersebut yang memegang sekitar 55% saham Artajasa. Sementara Indosat memegang 72,36% saham Aplikasinusa Lintasarta.
“Tak ada masalah dengan rencana kedepan dan pendanaan dari Artajasa. Soal pendanaan, masih bisa dari internal. Lagian, obyektif IPO kan tidak hanya hanya untuk mencari pendanaan,” ungkap Presiden Direktur/CEO Indosat Joy Wahjudi kepada IndoTelko, Senin (9/4).
Diungkapkannya, saat ini Bank Indonesia masih memberi waktu bagi pemegang saham Artajasa untuk melakukan restrukturisasi pemegang saham di Artajasa.
“Masih ada strategi lainnya seperti Private Placement. Soalnya ini ada regulasi soal pemegang saham lokal untuk bisnis yang dijalankan Artajasa ini,” tukasnya.
Sebelumnya, manajemen Artajasa memutuskan menghentikan proses IPO walau terjadi kelebihan permintaan hingga tiga kali. (
Baca: IPO Artajasa)
Dalam rencana IPO itu perusahaan penyedia layanan transaksi elektronis itu telah menawarkan harga di kisaran Rp850-Rp1.250. Rencananya, Artajasa akan melepas sebanyak-banyaknya 437,50 juta lembar saham atau setara 20% dari jumlah modal yang disetor penuh perseroan.
Jika dihitung dari jumlah saham yang dilepas maka perseroan akan mengantongi dana segar hasil IPO sekitar Rp371,8 miliar–Rp546,8 miliar. Rencananya, 60% dari dana tersebut akan digunakan perseroan untuk pembelian peralatan dan perlengkapan teknologi informasi.
(Baca:
Bisnis Artajasa)
Sisanya sekitar 40% akan digunakan untuk memperkuat modal kerja.(dn)