JAKARTA (IndoTelko) – PT XL Axiata Tbk (XL) membukukan keuntungan sebesar Rp 15 miliar di tiga bulan pertama 2018 (Q1-18) turun drastis 67% dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp 47 miliar.
Anak usaha Axiata ini sepanjang Q1-18 mencatat pendapatan sebesar Rp5,5 triliun naik 4% dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp5,27 triliun.
Pendapatan data berkontribusi sekitar 77% atau senilai Rp3,7 triliun dan legacy (Suara dan SMS) sebesar 23% atau sekitar Rp1,1 triliun.
“Kinerja di kuartal pertama 2018 didorong meningkatnya pertumbuhan layanan data melalui Inovasi produk dan peningkatan kualitas jaringan,” ungkap Presiden Direktur/CEO XL Axiata, Dian Siswarini dalam keterangan, Senin (14/5).
Menurutnya, pencapaian di kuartal pertama 2018 ini cukup memberikan harapan ditengah persaingan industri, dimana para operator saling bersaing memberikan penawaran harga layanan yang kompetitif.
Selain itu penerapan kebijakan pemerintah mengenai kewajiban registrasi nomor prabayar juga telah menimbulkan dampak ketidakpastian dalam jangka pendek di pasar.
“Namun kami yakin kebijakan ini akan membawa dampak yang positif ke depannya yakni terciptanya industri yang lebih sehat dan berkelanjutan, dan ini tentunya selaras dengan perjalanan transformasi yang sedang dilakukan XL Axiata,” katanya.
Hal itu terlihat dari Earnings Before Interest, Tax, Depreciation and Amortization (EBITDA) juga menunjukkan peningkatan sebesar 7% (Year on Year/YoY) menjadi Rp 2 triliun, dengan marjin meningkat 1% menjadi 36.1%, sebagai hasil dari tumbuhnya pendapatan dan berfokusnya perusahaan dalam mengelola biaya operasional.
Posisi keuangan XL Axiata masih kuat. Dari sisi neraca terlihat cukup kuatnya fundamental keuangan perusahaan dengan tingkat hutang terhadap EBITDA pada posisi yang aman, yaitu 1.5x, dan cash flow dalam posisi yang juga positif.
Pada kuartal pertama 2018 ini, XL Axiata telah melakukan pembayaran kembali atas hutang sebesar Rp 1,5 triliun melalui skema refinancing dan semua hutang XL Axiata telah dalam status terlindungi (fully hedged).
Kini pelanggan XL Axiata yang telah menggunakan smartphone mencapai 74% dari total pelanggan atau sekitar 40,1 juta pelanggan, meningkat cukup signifikan sebesar 28% YoY dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
XL Axiata hingga kuartal pertama 2018 memiliki 54,5 juta pelanggan dengan Average Revenue Per User (ARPU) sebesar Rp 30 ribu.
Sementara hasil dari perluasan jaringan sepanjang kuartal pertama 2018, XL Axiata telah mampu menambah area yang kini terlayani layanan 4G menjadi sebanyak 373 kota/kabupaten di berbagai wilayah di Indonesia, meningkat dari 360 kota pada akhir tahun 2017 lalu.
Total BTS 4G yang kini dimiliki oleh XL Axiata juga terus bertambah, dan kini mencapai sekitar 20 ribu unit.
Untuk BTS 3G, kini telah mencapai hampir 48 ribu unit di lebih dari 400 kota/kabupaten. Bertambahnya kekuatan jaringan data ini terbukti telah meningkatkan kemampuan dalam melayani peningkatan penggunaan layanan data oleh pelanggan. Total jumlah BTS yang kini dimiliki XL Axiata mencapai 105 ribu.(id)