JAKARTA (IndoTelko) - PT Metrodata Electronics Tbk (MTDL) membidik nilai penjualan mencapai Rp12,7 triliun atau bertumbuh sebesar 17,4% dibandingkan tahun 2017 sebesar Rp10,82 triliun.
"Untuk laba bersih diharapkan bertumbuh 10% atau mencapai Rp 272,1 miliar di tahun 2018," ungkap Presiden Direktur Metrodata Electronics Susanto Djaja usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), kemarin.
Diungkapkannya, mengawali tahun 2018, Perseroan optimis bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia akan terus membaik dengan didukung fundamental ekonomi yang semakin menguat.
Perseroan berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp2,9 triliun pada kuartal pertama, yang mengalami kenaikan sebesar 38,1% dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2017.
Selanjutnya, Perseroan membukukan laba bersih sebesar Rp 64,2 miliar untuk kuartal pertama tahun 2018 yang mengalami kenaikan sebesar 42,4% dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2017.
Dikatakannya, perseroan optimistis dengan potensi bisnis di industri Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) karena hampir seluruh proses operasional di organisasi, mulai dari proses pemesanan, penyimpanan barang atau logistik, penjualan, penagihan, pembayaran dan monitoring pola perilaku konsumen, serta manajemen Sumber Daya Manusia telah dilakukan melalui bantuan peralatan dan aplikasi TIK oleh sebagian besar perusahaan.
Demikian pula dengan kehidupan sehari-hari. Tidak dapat dielakkan, bahwa manusia semakin bergantung pada aplikasi-aplikasi di media sosial yang dapat digunakan untuk berinteraksi antar sesama maupun kelompok. Dunia usaha eCommerce serta aplikasi financial technology (Fintech) yang dibangun telah memudahkan manusia di dalam proses pemesanan barang dan jasa, proses pembayaran maupun pembiayaan.
"Kami selalu optimis bahwa permintaan produk dan jasa TIK tidak akan pernah surut dari masa ke masa, melainkan terus meningkat sejalan dengan perkembangan jaman," pungkasnya.
Terkait dengan hasil RUPST, disetujui penggunaan laba bersih tahun buku 2017 sebesar Rp37,622 miliar yang merupakan 15,21% dari laba bersih dibagikan sebagai dividen tunai. Sedangkan sebesar Rp6 miliar atau 2,43% digunakan sebagai cadangan. Sisanya dicatat sebagai laba ditahan Perseroan.(ak)