Kinerja membaik, Moody`s naikkan peringkat XL

Teknisi XL tengah memeriksa BTS di jalur mudik 2018. Konsistensi XL membangun jaringan dianggap sebagai salah satu daya tarik bagi investor.(dok)

SINGAPURA (IndoTelko) - Kinerja PT XL Axiata Tbk (XL) yang terus membaik membuat Lembaga pemeringkat Moody's Investor Service (Moody's) menaikkan rating dari anak usaha Axiata itu dari Baa3 menjadi Ba1.

Ini adalah pertama kalinya Moody's memberikan investment-grade rating bagi XL. Outlook dari rating pun direvisi dari stabil menjadi positif. Pada saat bersamaan, Moody's juga menarik rating Ba1 dari Corporate Family Rating.

"Peringkat terbaru ini menunjukkan penguatan dari kinerja operasional dan stabilisasi dari kinerja keuangan, termasuk level kewajiban yang rendah," ungkap VP dan Senior Analis Moody's Nidhi Dhruv, dalam keterangan, kemarin.

Peningkatan peringkat perseroan tersebut menyusul dukungan aksi yang terus dilakukan oleh induk usaha EXCL, Axiata Group Berhad (Baa2 Stable) di tengah situasi yang tertekan saat ini. Axiata Group Berhad memiliki 66,4% kepemilikan saham di XL Axiata.

Anak usaha Axiata itu membukukan keuntungan sebesar Rp 15 miliar di tiga bulan pertama 2018 (Q1-18) turun drastis 67% dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp 47 miliar.

Sepanjang Q1-18, XL mencatat pendapatan sebesar Rp5,5 triliun naik 4% dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp5,27 triliun. Namun, pertumbuhan yang mini itu masih dianggap salah satu terkuat di industri

"Kompetisi di pasar seluler Indonesia lumayan ketat dalam dua kuartal terakhir, terutama adanya dampak dari registrasi prabayar. Efek volatilitas jangka pendek yang ditimbulkan saat ini akan terlihat dengan pertumbuhan jangka panjang dan stabilitas di sektor tersebut," analisanya.

Moody's memperkirakan pertumbuhan pendapatan XL hanya 4 hingga 4,5% di 2018. Pada 2019, pertumbuhan pendapatan bisa di sekitar 6 hingga 6,5%, karena naiknya monetisasi layanan data, permintaan layanan 4G, dan pertumbuhan pelanggan yang moderat.

Moody's juga mengharapkan XL mampu menjaga marjin EBITDA di 48-50% dalam dua tahun kedepan dengan pengelolaan beban yang efisien, terutama di sisi jaringan.

"Agar rating yang bagus ini tetap bisa dipertahankan, kami harapkan XL bisa menjaga kehati-hatian dalam pengelolaan keuangan," katanya.(ak)