JAKARTA (IndoTelko) - PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) mengalami kerugian Rp823,11 miliar hingga kuartal ketiga 2018 (Q3-18) menurun dibandingkan periode sama tahun 2017 yang mengalami kerugian Rp1,11 triliun.
Dikutip dari keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), emiten dengan kode saham BTEL ini hanya memiliki pendapatan usaha sebesar Rp2,84 miliar hingga kuartal III 2018 naik tipis dibandingkan periode sama 2017 sebesar Rp2,55 miliar.
Rugi usaha yang diterima hingga kuartal III 2018 sebesar Rp12,5 miliar turun drastis dibandingkan periode sama 2017 sebesar Rp643,7 miliar.
Manajemen Bakrie Telecom mengaku tengah melakukan transformasi bisnis dengan mengandalkan layanan Voice & data solution untuk pelanggan korporat, Contact center services, dan Premium access number.
Bakrie Telecom juga tengah melakukan restrukturisasi utang yang telah disetujui oleh para krediturnya melalui Perjanjian Perdamaian dalam PKPU yang telah dihomologasi pada tanggal 9 Desember 2014.
Dalam perjanjan perdamaian telah diatur mengenai cara penyelesaian kewajiban yaitu melalui pembayaran tunai bertahap dan penerbitan Obligasi Wajib Konversi (OWK).
Salah satu pelaksanaan perjanjian perdamaian adalah BTEL telah menerbitkan Obligasi Wajib Konversi (OWK) kepada para kreditur dan Huawei Grup sebagai salah satu kreditur pemegang OWK telah mengkonversi OWK tersebut menjadi sekitar 6 miliar saham baru BTEL atau memegang sekitar 16% kepemilikan saham BTEL.
Di samping itu, BTEL saat ini sedang dalam proses Chapter 15 di Amerika Serikat untuk memperoleh pengakuan dan keberlakuan hasil PKPU BTEL di Amerika Serikat.(wn)