JAKARTA (IndoTelko) - Anda yang suka beraktifitas dengan media sosial, pasti sering berbagi cerita dengan kerabat, kolega dan sahabat mengenai isu-isu terbaru di platform tersebut.
Semakin dekatnya hubungan Anda dengan seseorang, terkadang privasi dalam bermedia sosial akhirnya kerap dilupakan. Apalagi jika pernah membiarkan orang lain untuk memasuki ID akun media sosial mereka di perangkat Anda.
Walaupun terlihat sepele, beberapa kemungkinan yang dapat ditimbulkan terkait masalah keamanan bisa saja terjadi. Selain di media sosial, ternyata berbagi identitas juga bisa terjadi di perangkat yang Anda miliki, misalnya Apple.
Bagi Anda para pengguna perangkat Apple tipe apa pun pasti harus memiliki ID Apple. Ya, identitas ini diibaratkan sebagai paspor digital untuk Anda mengeksplorasi dunia Apple. Dengan adanya ID Apple Anda dapat masuk dan melakukan otorisasi tertentu. Layaknya paspor, ID Apple harus dijaga keamanannya:
Jangan meminjamkannya kepada siapa pun atau memasukkan ID para pengguna lain.
Poin pertama sudah jelas, memberikan seseorang ID Apple Anda berarti kehilangan akses ke perangkat sendiri, mulai dari data, langganan, dan sebagainya. Tetapi sering timbul pertanyaan mengapa Anda tidak boleh memasukkan ID Apple orang lain pada iPhone atau iPad Anda. Karena jawabannya sederhana, pelaku kejahatan siber dapat memanfaatkannya.
Waspadalah terhadap orang asing yang memiliki ID Apple
Saat setelah membiarkan seseorang memasukkan ID Apple mereka pada perangkat Anda, maka secara efektif Anda melepaskan kepemilikannya. Dan jika seseorang itu adalah pelaku kejahatan siber, mereka tidak akan melepaskannya dengan mudah: setelah menipu korban, mereka akan memblokir perangkat dengan menggunakan fitur "Find My iPhone" di iCloud.
Fitur ini dimaksudkan untuk mencegah orang asing membaca seluruh isi dalam ponsel yang hilang dan menampilkan kontak Anda di layar sehingga pencari dapat menghubungi Anda dan mengembalikannya.
Dengan memasukkan ID Apple orang asing, belum tentu perangkatnya sendiri hilang. Tetapi begitu seseorang memasukkan ID Apple orang lain, iPhone akan ditambahkan ke daftar seluruh perangkat yang berhubungan orang asing tersebut di iCloud, dan selanjutnya dapat melakukan apa pun yang mereka kehendaki. Dengan demikian, fitur yang awalnya penting bagi Anda bisa berubah menjadi melayani tujuan kriminal: Pelaku kejahatan siber dapat menggunakannya untuk memblokir iPhone dan iPad, dan kemudian meminta tebusan.
Jadi, selalu berhati-hati saat menjual perangkat bekas, jangan pernah biarkan seseorang memasukkan ID Apple kepada perangkat Anda walaupun dengan menggunakan tujuan jual beli.
Teknik rekayasa sosial favorit di antara para scammers adalah mendekatkan diri dengan pengguna di forum-forum yang berkaitan dengan Apple, dan kemudian meminta untuk memasukkan ID Apple mereka dengan berbagai alasan seperti "ponsel saya mati, kontak saya ada di iCloud, saya harus segera menghubungi bos, bisakah saya minta bantuan?” Atau dalih apapun dengan nada meminta pertolongan.
Namun,bagaimana jika Anda mengetahui email dan kata sandi ID Apple para pelaku kejahatan siber, bukankah Anda bisa masuk ke versi Web iCloud dan memperbaikinya? Tidak. Akun para pelaku kejahatan dilindungi dengan otentikasi dua faktor, satu-satunya cara untuk masuk ke iCloud nya adalah, Anda juga harus memasukkan kode yang dikirim ke salah satu perangkat mereka. Dengan kata lain, hanya mereka yang memiliki akses ke perangkat tersebut. Jadi, hanya dengan mengetahui ID Apple mereka saja, itu tidaklah cukup.
Maka apa saja tips untuk menghindari skenario kejahatan seperti ini? Sederhana, pertama: Jangan pernah memasukkan ID Apple orang lain di perangkat Anda. Kedua : Jangan pernah memasukkan ID Apple orang lain di perangkat Anda, bahkan jika mereka meminta dengan alasan membutuhkan pertolongan.(pg)