JAKARTA (IndoTelko) - Zilingo berhasil mengumpulkan pendanaan sebesar US$ 226 juta dalam putaran pendanaan Seri D dari Sequoia Capital, Temasek, Burda Principal Investments, Sofina, investment fund dari Singapura, EDBI dan investor yang sudah ada, menjadikan total pendanaan yang berhasil dihimpun oleh Zilingo menjadi US$ 308 juta.
Zilingo akan menggunakan dana yang ada untuk berinvestasi dalam infrastruktur dan teknologi yang dibutuhkan untuk mengintegrasikan dan mendigitalkan rantai pasokan fesyen dan kecantikan.
Zilingo berencana untuk melakukan ekspansi di beberapa pasar utama seperti Filipina, Indonesia serta Australia pada tahun 2019.
“Investasi Sequoia di Zilingo sudah ada bahkan sebelum perusahaan terinkorporasi dan nama perusahaan Zilingo difinalisasi. Ankiti beserta timnya mengubah ide orisinal mereka tentang Zilingo menjadi sebuah platform yang melayani para konsumen, penjual, retailer, brand, dan produsen di bidang fesyen secara menyeluruh yang mewakili pasar bernilai ratusan miliar dolar. Kami takjub akan kemampuan tim Zilingo untuk menciptakan visi dan mengeksekusi peta jalan (roadmap) yang ambisius dan kami turut bersemangat untuk mendukung perjalanan Zilingo ke depannya,” ujar Managing Director Sequoia Capital (India) Singapura Shailendra Singh dalam keterangan kemarin.
Zilingo bertujuan untuk menciptakan nilai tambah bagi para mitra dan memberi mereka akses ke rantai pasokan fesyen paling efisien di dunia. Zilingo mengawali langkahnya sebagai marketplace fesyen dan gaya hidup pada tahun 2015 oleh Ankiti Bose dan Dhruv Kapoor.
Pada tahun 2018, Zilingo melihat pertumbuhan pendapatan secara eksponensial setelah berinvestasi dalam pembangunan kapabilitas B2B dan kemampuan rantai pasokannya dan menghadirkannya lewat platform Zilingo AsiaMall dan Z-Seller. Saat sebagian besar perusahaan e-commerce lainnya tetap fokus pada transaksi B2C dan C2C, pendekatan yang dilakukan oleh Zilingo termasuk unik dan terpusat untuk menciptakan nilai tambah bagi para penjual fesyen.
“Platform komprehensif milik Zilingo memungkinkan konsumen untuk memiliki akses yang lebih besar ke beragam penjual fesyen guna memupuk kemitraan lintas batas antara para penjual mikro dan produsen, serta memberi mereka layanan bernilai tambah seperti pembiayaan modal kerja. EDBI dengan bangga mendukung Zilingo untuk memberdayakan industri fesyen B2B melalui Singapura, dengan berbagai solusi e-commerce mereka untuk memenuhi tuntutan pasar konsumen digital yang berkembang pesat di Asia,” kata Chief Executive Officer dan Presiden EDBI Chu Swee Yeok.
Zilingo berencana untuk menginvestasikan modal untuk membangun seluruh rantai pasokan dan ekspansi ke pasar baru dalam jangka panjang.
Zilingo berkomitmen untuk mempercepat pertumbuhan dengan bekerja sama secara erat dengan para mitra dagangnya untuk memanfaatkan teknologi milik Zilingo dan membuka potensi global yang sangat besar serta peluang bagi penjual dan konsumen di kategori fesyen dan kecantikan.
“Para penjual fesyen dan kecantikan saat ini kerap mencari akan fitur yang dapat membantu mereka mengembangkan usahanya. Namun, di saat yang sama, ekosistem dipengaruhi oleh teknologi yang sudah ketinggalan zaman. Jadi, sangat penting bagi kami untuk membangun produk yang memperkenalkan pembelajaran mesin (machine learning) dan ilmu data (data science) secara efektif kepada para UKM yang mudah untuk digunakan, diadopsi, dan diukur dengan cepat. Kami berusaha menghubungkan kembali seluruh rantai pasokan dengan produk kami sehingga dapat memberikan nilai tambah bagi mereka,” kata Co-founder dan CTO Zilingo Dhruv Kapoor.(wn)