telkomsel halo

GOJEK klaim layanannya menjadi raja digital

11:32:22 | 12 Apr 2019
GOJEK klaim layanannya menjadi raja digital
JAKARTA (IndoTelko) - GOJEK mengukuhkan posisi sebagai aplikasi on-demand dengan jumlah pengguna aktif bulanan (monthly active users) terbanyak di Indonesia sepanjang tahun 2018, lebih tinggi dari kompetitor. 

GOJEK juga menjadi aplikasi ride-sharing yang paling banyak digunakan di Indonesia. Ini berdasarkan laporan berjudul “The State of Mobile 2019” dari App Annie, platform analisa dan insights untuk aplikasi mobile.  

Keberhasilan ini berbanding lurus dengan pertumbuhan gross transaction value (GTV) GOJEK yang naik 13,5 kali lipat dari 2016 ke 2018. Per akhir 2018, GOJEK mencatat GTV sebesar lebih dari US$ 9 miliar dan total volume transaksi setahun mencapai 2 miliar.

“Kami bangga dan bersyukur atas kepercayaan para pengguna dan mitra-mitra kami. Data App Annie ini membuktikan penetrasi GOJEK sebagai aplikasi anak bangsa, mengungguli pemain e-commerce serta pesaing terdekat di Indonesia. Pencapaian ini merupakan realisasi dari misi GOJEK untuk memberikan solusi kehidupan sehari-hari kepada masyarakat Indonesia. Teknologi GOJEK kini telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari masyarakat. Bahkan istilah “gojekin aja” saat ini telah menjadi kata kerja yang kerap kita dengar dalam percakapan sehari-hari. Hal ini membanggakan tidak hanya bagi kami tapi juga seluruh mitra yang ada di dalam ekosistem kami, karena ini bukti bahwa GOJEK telah menjadi aplikasi sehari-hari yang sebenarnya,” kata Founder dan Global CEO GOJEK Nadiem Makarim, kemarin.

Posisi GOJEK juga diperkuat oleh analisa YouGov - sebuah perusahaan global independen yang memonitor dan menganalisa ratusan merek di puluhan sektor industri, yang menyatakan bahwa brand GOJEK terus menduduki posisi nomor satu pada kategori Brand Impression, Nilai, Kualitas, Kepuasan, dan Rekomendasi di sektor on-demand, termasuk transportasi dan pesan antar makanan. GOJEK terus memimpin di sektor on-demand selama lebih dari enam bulan sejak ditambahkan ke monitor YouGov. 

GOJEK sekarang menempati peringkat pertama atau top of mind di antara konsumen Indonesia saat ditanya merek aplikasi on-demand apa yang akan mereka gunakan.

“Saat di negara-negara lain ada ketakutan teknologi menggantikan orang, di Indonesia justru berbeda; melalui GOJEK, teknologi merangkul jutaan masyarakat supaya bisa punya akses pada pendapatan yang lebih baik, akses pada layanan dan produk dan jasa keuangan serta akses pada pelanggan. Teknologi kami dimanfaatkan oleh banyak orang yang sebelumnya tidak mengenal smartphone,” papar Nadiem.

GO-FOOD 
Chief Commercial Expansion GO-FOOD Catherine Hindra Sutjahyo mengatakan bahwa GO-FOOD semakin kuat posisinya sebagai pemain online food delivery terbesar di Indonesia. Berdasarkan data internal, pangsa pasar GO-FOOD di Indonesia mencapai 80%. 

Ini divalidasi dengan riset pihak ketiga yang menyatakan GO-FOOD paling banyak digunakan di Indonesia.Hal ini antara lain dikarenakan teknologi superior GOJEK yang membantu para merchant, terutama UMKM, dalam mengembangkan skala bisnisnya. Para UMKM yang bergabung dengan GO-FOOD rata-rata mengalami peningkatan omzet 3,5 kali lipat sejak mereka bergabung.

“Kepercayaan merchant kami sejalan dengan kepercayaan dan loyalitas konsumen pada GO-FOOD, yang telah menjadikan GO-FOOD bagian tak terlepaskan dari kehidupan sehari-hari. Hal ini tercermin dari jumlah order yang terus meningkat dari tahun ke tahun,” ujar Catherine. 

Per akhir tahun 2018, GO-FOOD mencatatkan jumlah order sebesar 30 juta per bulan di Asia Tenggara. Sementara, pertumbuhan jumlah order GO-FOOD mengalami peningkatan tujuh kali lipat, dari Desember 2016 ke Desember 2018.

Riset LD FEB UI menemukan bahwa 93% responden mitra UMKM mengalami peningkatan volume transaksi dan 55% mitra mendapatkan peningkatan klasifikasi omzet setelah bergabung dengan GO-FOOD. Peningkatan volume dan omzet bisnis memacu mitra UMKM untuk terus mengembangkan usahanya. Hal ini ditunjukkan dari 85% responden yang menginvestasikan kembali pendapatannya ke dalam usaha mereka.

GO-PAY 
CEO GO-PAY Aldi Haryopratomo mengungkapkan pertumbuhan transaksi GO-PAY di luar layanan GOJEK naik 25 kali lipat sejak diperkenalkan. Pertumbuhan signifikan tersebut menjadikan GO-PAY sebagai layanan uang elektronik yang paling banyak digunakan di Indonesia, berdasarkan riset 3 lembaga yang berbeda.

GCG BUMN
“Keberhasilan GO-PAY memenangkan hati masyarakat Indonesia karena kami hadir menawarkan layanan komprehensif dalam keseharian masyarakat. Tidak hanya bagi pengguna, tapi juga bagi mitra pengemudi dan rekan usaha. Kami ada dari mulai bangun tidur, berangkat kerja, pesan makan siang hingga malam. Kami hadir di manapun, kapanpun,” jelas Aldi. Saat ini, GO-PAY telah bermitra dengan 28 institusi keuangan, serta telah diterima di lebih ratusan ribu rekan usaha di 370 kota di Indonesia.(wn)

Ikuti terus perkembangan berita ini dalam topik
Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
More Stories