telkomsel halo

GO-FOOD dongkrak pendapatan UKM

12:02:11 | 22 Apr 2019
GO-FOOD dongkrak pendapatan UKM
JAKARTA (IndoTelko)- Para pengusaha usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) menilai layanan GO-FOOD dari GO-JEK sebagai mitra bisnis yang paling menguntungkan secara omzet. 

Ini terlihat dari hasil survei Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI) yang menunjukkan bagaimana GO-FOOD membantu meningkatkan omzet dan skala bisnis UMKM, serta persepsi positif UMKM terhadap kemitraan mereka dengan GO-FOOD. 

Survei ini merupakan bagian dari penelitian LD FEB UI yang berjudul “Dampak GOJEK terhadap Perekonomian Indonesia pada Tahun 2018” yang dilakukan kepada 1,000 mitra UMKM GO-FOOD di 9 kota besar di Indonesia.

Wakil Kepala LD FEB UI, Dr. Paksi C.K. Walandouw memaparkan penilaian UMKM ini didasarkan pada dampak positif yang dirasakan mitra UMKM yang bergabung dengan GOJEK di layanan GO-FOOD, mulai dari kemitraan dengan GO-FOOD yang menguntungkan, peningkatan volume transaksi hingga kenaikan klasifikasi omzet usaha. 

“Peningkatan klasifikasi omzet usaha ini menunjukkan UMKM yang bergabung dengan GO-FOOD mengalami perluasan pasar dan naik kelas, seperti dari mikro ke kecil dari kecil ke menengah. Dengan UMKM yang naik kelas dan usahanya membesar, maka mereka bisa menyerap tenaga kerja dan menyumbang lebih banyak kepada ekonomi daerah atau nasional,” ujar Paksi dalam keterangan, kemarin.

Lebih lanjut, Paksi memaparkan peningkatan volume dan omzet bisnis memacu mitra UMKM untuk terus mengembangkan usahanya. Hal ini ditunjukkan dari 85% responden UMKM yang menginvestasikan kembali pendapatannya dari GO-FOOD ke dalam usaha mereka.

Terkait manfaat yang dirasakan mitra GO-FOOD, Paksi menjelaskan bahwa UMKM menilai positif prospek bisnis dengan GO-FOOD secara jangka panjang dibandingkan dengan layanan sejenis lainnya. Saat responden UMKM ditanyakan apa alasan utama mereka bergabung dengan GO-FOOD, berikut hasil temuan survey:

87% responden UMKM menilai layanan GO-FOOD lebih terpercaya dibandingkan kompetitor.
87% responden UMKM menilai layanan GO-FOOD lebih aman dibandingkan kompetitor.
90% responden UMKM bergabung menjadi mitra GO-FOOD karena GO-FOOD sudah ada lebih lama di Indonesia dibandingkan kompetitor.

“Penilaian positif dalam prospek bisnis jangka panjang menyuratkan kepercayaan UMKM kepada platform teknologi seperti GOJEK yang membawa dampak positif berkelanjutan kepada bisnis mereka di tengah perubahan perilaku konsumen terutama di segmen generasi millenial dan generasi Z,” ujar Paksi.

Paksi menambahkan, Brand awareness GO-FOOD yang telah terbangun dengan baik di mata pelanggan, membuat para UMKM semakin yakin usaha mereka bisa berkembang dengan GO-FOOD. Tidak hanya itu, aspek teknologi GO-FOOD yang dinilai lebih superior juga menambah keyakinan dan kepercayaan UMKM terhadap layanan pesan antar-makanan ini. 

Keutamaan teknologi GOJEK di bisnis pesan-antar makanan online yang dinilai paling menguntungkan oleh para responden UMKM, tercermin dari beberapa temuan dalam riset LD FEB UI yaitu:

92% responden UMKM bergabung karena layanan aplikasi manajemen merchant GO-FOOD yang memudahkan, khususnya teknologi yang memberikan informasi pesanan kepada merchant sebelum mitra driver datang, serta memberikan keleluasaan merchant untuk mengubah menu, harga, foto, dan jam operasional secara mandiri.

92% responden UMKM bergabung karena kemudahan teknologi non-tunai GO-PAY, khususnya membebaskan dari kebutuhan menyediakan uang kembalian.

87% responden UMKM bergabung karena teknologi keamanan GO-FOOD yang canggih, khususnya dengan menjamin keamanan transaksi dengan PIN antara mitra restoran dan mitra driver.

87% responden UMKM bergabung karena teknologi pembayaran di tempat GOJEK lewat teknologi QR Code GO-PAY.

79% responden UMKM bergabung menjadi mitra karena teknologi GO-FOOD menyediakan layanan pencatatan transaksi digital.

“Temuan ini mengindikasikan teknologi manajemen merchant menjadi kunci mengakselerasi pertumbuhan dan daya saing UMKM di era digital. Dalam menumbuhkan bisnis UMKM tidak cukup hanya membantu mereka memperluas pasar, tetapi juga harus membangun ekosistem untuk perkembangan UMKM. Ini yang kami lihat di lakukan oleh GOJEK dengan teknologi yang ditawarkan, yang dianggap responden cukup lengkap dari hulu ke hilir,” kata Paksi. 

Dampak positif dari fitur teknologi GO-FOOD juga langsung terlihat pada performa bisnis mitra UMKM, dari riset LD FEB UI ditemukan bahwa:

55% responden UMKM mengalami kenaikan klasifikasi omzet dari sejak mereka gabung GO-FOOD;
Sementara 72% responden UMKM mengalami kenaikan klasifikasi omzet setelah mereka menggunakan aplikasi khusus manajemen merchant GO-FOOD.

93% responden UMKM mengalami peningkatan volume transaksi setelah mereka menggunakan aplikasi khusus manajemen merchant GO-FOOD.

Berdasar hasil survei LD FEB UI 2018 kepada 1,000 mitra UMKM GO-FOOD di 9 kota (Balikpapan, Bandung, Jabodetabek, Denpasar, Makassar, Medan, Palembang, Surabaya, Yogyakarta), ditemukan bahwa mitra UMKM GO-FOOD berkontribusi sebesar Rp 18 triliun kepada perekonomian Indonesia. 

Dengan menggunakan metode perhitungan yang sama, kontribusi mitra UMKM GO-FOOD pada tahun 2017 adalah Rp6,9 triliun. 

GCG BUMN
“Dengan UMKM yang mengalami kenaikan omzet dan menginvestasikan kembali pendapatannya, kontribusi UMKM mitra GOJEK bisa terus membesar dari tahun ke tahun,” tutup Paksi.(ak)

Ikuti terus perkembangan berita ini dalam topik
Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
More Stories