telkomsel halo

Net1 wujudkan mimpi warga desa Tlogoharjo Go Digital

09:57:00 | 24 Apr 2019
Net1 wujudkan mimpi warga desa Tlogoharjo Go Digital
Utomo, pedagang sayur dan buah yang merasakan dampak kehadiran layanan seluler di desa Tlogoharjo.(dok)
WONOGIRI (IndoTelko)- Akses telekomunikasi menjadi barang baru bagi masyarakat desa Tlogoharjo, Kecamatan Giritontro Kabupaten Wonogiri Jawa Tengah.

Desa dengan jumlah 700 kepala keluarga dan populasi penduduk sebesar 2600 orang ini sudah sejak lama memimpikan akses telekomunikasi masuk ke desanya.  

Jaringan internet dan perangkat ponsel bagi masyarakat Tlogoharjo hanyalah angan-angan dan mimpi belaka.  Di saat masyarakat lain yang tak jauh dari tempat tinggal mereka sudah menjadikan perangkat ponsel dan akses internet sebuah kebutuhan utama, justru warga desa yang kesehariannya berpenghasilan dari pertanian ini hanya bisa melihat dan mendengar bahwa ponsel bisa membawa mereka “keliling” dunia.

Posisi desa ini bukanlah desa tertinggal. Secara geografis kawasan Tlogoharjo bisa dicapai dengan jarak tempuh sekitar 2 jam dari kota Yogyakarta dan 1,5 jam dari kota Solo.  

Letaknya yang berada di perbukitan, membuat operator seluler “enggan” menancapkan menara dan BTS di kawasan ini.  Hitungan matematis secara bisnis, memang desa ini sangat tidak seksi.  Apalagi jumlah penduduknya tidak lebih dari 2600 jiwa.  Alhasil wajar bila akses telekomunikasi khususnya jaringan 4G hanya tinggal cerita.

Rural Area
Sebagai kawasan yang tergolong rural area, Tlogoharjo punya hak yang sama untuk menikmati akses telekomunikasi khususnya internet.  Tidak ada alasan untuk menampik hal ini.

Adalah Net1 Indonesia yang kini membuat mimpi masyarakat Tlogoharjo menjadi nyata. Dalam beberapa bulan terakhir ini, Tlogohardjo sudah disirami sinyal 4G.

“Ini wilayah kami.  Rural area menjadi kawasan dan potensi bagi Net1 sebagai pasar yang mesti dijamah,” kata Larry Ridwan CEO PT Sampoerna Telekomunikasi Indonesia.

Menurut Larry, hingga kini data yang ada di perusahaannya,  di wilayah Indonesia ada sekitar 2500 kawasan seperti Tlogoharjo ini.  “Kita belum bicara Papua atau pun Maluku ya.    Akan banyak lagi daerah-daerah yang kosong dan potensial bagi kami,” katanya di sela-sela acara distributor gathering Net1 se-Indonesia kemarin (23/4).  “Di Jawa Tengah ada  sekitar 54 titik seperti desa Tlogoharjo,” tegasnya.

Net1 wujudkan mimpi warga desa Tlogoharjo Go Digital

Larry Ridwan CEO PT Sampoerna Telekomunikasi Indonesia bersama Utomo

Dongkrak ekonomi masyarakat
Sebaran jaringqn 4G Net1 ternyata sangat berdampak bagi pergerakan ekonomi warga Tlogoharjo.  

Utomo, seorang petani dan juga pedagang keliling sembako di sekitaran Tlogohardjo adalah salah satu warga yang merasakan langsung dampak dari 4G Net1.

Menurut Utomo adanya sinyal 4G sangat membantu sekali dalam menjalankan usahanya.  “Kalau saya lagi panen sayur dan buah seperti lengkeng ini, sekarang tinggal telepon langganan saya ibu-ibu yang membutuhkan. Dan ibu-ibu dari desa lain juga bisa telepon untuk pesan kebutuhannya,” katanya bercerita.

Utomo pun menjelaskan sulitnya untuk berhubungan dengan keluarga di kota lain.  “Sebelum ada Net1, biasanya kami mau telepon aja mesti keluar dulu 10 km ke kawasan yang ada sinyal,” katanya.

Senada dengan Utomo, Warno Kepala Desa Tlogoharjo menyambut baik masuknya Net1 di desanya.  Ia pun mengakui, adanya Net1 sangat membantu desanya untuk mempermudah akses telekomunikasi.

“Saya bisa rinci manfaat yang dirasakan adanya sinyal 4G di Tlogohardjo. Urusan pemerintahan saya sebagai kepala desa sangat terbantu. Pelayanan terhadal masyarakat dan laporan vertikal lancar,” paparnya.

Dikatakan Warno, selama ini proses laporan vertikal ke atasannya yakni kecamatan dan pihak terkait mesti ke kota dulu atau minimal yang ada jaringan internetnya. Waktu tempuh selama 2 jam menjadi tantangan tersendiri sebagai kepala desa. “Sekarang tinggal klik, laporan sampai hanya dalam hitungan menit,” katanya penuh bangga.

Utomo tidak sendirian. Sumarno salah seorang penduduk yang ditemui IndoTelko pun bercerita bahwa keberadaan jaringan 4G sungguh sangat membantu.  “Biasanya untuk berkomunikasi dengan anak dan cucu saya yang ada di Jakarta, mesti jalan dulu keluar kawasan yang ada sinyal. Sekarang sudah bisa langsung,” ujarnya.

Selain sinyal 4G yang mendongkrak roda ekonomi warga Tlogohardjo, Utomo pun mendapatkan berkah dan bisnis barunya.  Sejak Net1 masuk kawasan desanya, Utomo resmi menjadi mitra Net1 untuk ikut andil menjual perangkat Net1.  Utomo bercerita, jadi mitra Net1 adalah usaha barunya selain bisnis jual beli sayur mayur dan bahan bakar minyak alias pertamini.  “Dalam sebulan saya bisa menjual  pulsa sampai 3 juta rupiah,” katanya.

Uniknya, sinyak 4G yang disebar di kawasan Tlogoharjo didapat dari bts Net1 yang berjarak 32 km dari desa Tlogoharjo.  “Ini saja kami belum maksimal. Masih mengabdalkan BTS yang jauh dari sini. Posisinya agak ke kota dikit. Energi listrik yang jadi kendala,” kara Larry.

Ia berjanji akan segera menempatkan satu BTS di kawasan Tlogoharjo untuk lebih memaksimalkan layanan yang diberikan.

Larry pun meyakini operator lain tidak akan mau membangun di kawasan ini.  “Costnya besar dan tidak masuk.  Sedangkan kami tinggal menggelar,” jelasnya.  Ia tidak menampik kemungkinan kerjasama dengan operator lain. Namun berbagai kendala sudah menghadang. Regulasi.  “Bisa dan mungkin saja kerjasama dengan operator lain. Tapi kan terbentur regulasi,  network sharing,” jelasnya.

Pihaknya pun mengaku selama ini sering dimintai bantuan oleh pemerintah untuk berkolaborasi.  “Mudah2 an bs mengangkat potensi desa,” ujarnya.

GCG BUMN
Larry yakin, kedepannya rural-rural area akan tercover jaringan 4G semua.  Sehingga akan muncul Utomo-utomo lain dan kepala-kepala desa lainnya yang bisa menikmati kemudahan berkat akses 4G nya, seperi desa Tlogoharjo yang kini sudah tidak lagi bermimpi. (sg)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
More Stories