JAKARTA (IndoTelko) - Sebuah kabar bohong (hoaks) sempat membuat heboh media sosial Facebook pada Jumaat (19/7) kemarin.
Dalam postingan tak bertanggungjawab itu, Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menangkap kabar bahwa Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta) yang dikelola Angkasa Pura 2 (AP2) telah dijual ke Hongkong. Narasi yang dibangun seakan-akan meyakinkan masyarakat kalau informasi tersebut adalah benar.
Plt Kepala Biro Biro Humas Setjen Kementerian Kominfo, Ferdinandus Setu mengatakan, kabar Bandara Soetta Dijual Ke Hongkong dipastikan hoaks.
"Secara garis besarnya, tidak ada rencana penjualan bandara ke pihak manapun," kata Ferdinandus dalam rilisnya (19/7).
Ferdinandus menjelaskan, berdasar penelusuran Tim AIS Kementerian Kominfo, Bandara Soetta tidak dijual akan tetapi ada kerjasama dengan pihak investor.
"Tujuan kerjasama dengan investor itu untuk menghasilkan buat Indonesia. Jadi, perlu ditegaskan bahwa sama sekali tidak ada informasi resmi kalau Bandara Soetta dijual. Itu hoaks," ujarnya
Tuntaskan Runway
Sementara itu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi pada Minggu 21 Juli 2019, meninjau proyek runway ketiga di Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
Dalam kesempatan itu Menhub secara langsung juga menyaksikan pendaratan pesawat kalibrasi guna mengetes kesiapan fisik dari runway tersebut.
Menhub menegaskan suksesnya pesawat kalibrasi mendarat menandakan runway ketiga sudah siap dioperasikan.
Lebih lanjut, Menhub mengatakan siapnya runway ketiga Bandara Internasional Soekarno-Hatta akan dilaporkan ke Presiden Joko Widodo agar segera bisa digunakan, sesuai dengan arahan beliau pada kunjungan kerja Presiden pada 21 Juni 2019 yang lalu.
“Betapa gembiranya kita di Indonesia, Angkasa Pura II bisa menyediakan fasiitas runway ketiga. Memang sudah diharapkan Presiden agar bisa digunakan segera,” jelas Menhub.
Menhub menegaskan secara fisik dan teknis runway ketiga dengan panjang 2.500 meter sudah bisa digunakan saat ini, namun tetap meminta agar Ditjen Perhubungan Udara, Angkasa Pura II, dan AirNav Indonesia bisa mematangkan koordinasi dan prosedur terlebih dahulu.
Jika seluruh persiapan sudah matang, Menhub mengatakan runway ketiga akan resmi mulai beroperasi pada Agustus 2019. “Memperingati 17 Agustus. Sekarang sudah bisa, tapi perlu disiapkan semua. Ini menjadi kado untuk kemerdekaan RI,” ujar Menhub.
Di tempat yang sama, President Director Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin menyatakan bahwa proyek runway ketiga dengan panjang 2.500 meter sudah tuntas 100%.
“Kami berterima kasih kepada seluruh pihak sehingga proyek runway ketiga dengan panjang 2.500 meter sudah selesai dengan baik. Runway ketiga ini sudah bisa siap dioperasikan, di mana juga sudah dilakukan proving flight untuk landing test runway ketiga pada hari ini,” katanya.
Muhammad Awaluddin mengatakan target AP II berikutnya adalah mengoperasikan runway ketiga dengan dimensi 3.000 x 60 meter.
“Kami targetkan pada Oktober, runway ketiga siap beroperasi dengan dimensi 3.000 x 60 meter sehingga penerbangan di Soekarno-Hatta bisa lebih optimal dan maksimal,” ujar Muhammad Awaluddin.
Adapun saat ini Bandara Internasional Soekarno-Hatta beroperasi dengan runway satu dan runway dua. Melalui kedua runway itu, kapasitas penerbangan di Soekarno-Hatta sebanyak 81 pergerakan pesawat per jam. Adanya runway ketiga, maka Soekarno-Hatta dapat melayani sebanyak 114 pergerakan pesawat per jam.
Beroperasinya runway ketiga akan membuat lalu lintas penerbangan semakin lancar serta mendatangkan lebih banyak penerbangan, sehingga ke depannya Bandara Internasional Soekarno-Hatta dapat melayani pergerakan penumpang mencapai 100 juta penumpang per tahun atau setara dengan bandara di Beijing (China) dan Atlanta (Amerika Serikat). Saat ini, jumlah penumpang di Soekarno-Hatta berkisar 60-70 juta penumpang per tahun.(wn)