JAKARTA (IndoTelko) - WhatsApp telah menjadi aplikasi pesan singkat bagi jutaan masyarakat di Indonesia. Masyarakat mengandalkan aplikasi ini untuk dapat terhubung dengan keluarga, teman atau bahkan rekan kerja karena mudah digunakan dan terpercaya.
WhatsApp juga menjadi aplikasi pesan singkat yang mengutamakan privasi dan keamanan dalam seluruh fiturnya, sehingga seluruh percakapan yang dilakukan oleh para penggunanya akan terjaga kerahasiaannya.
Seringkali kita bertanya-tanya, mungkinkah kita melakukan percakapan di WhatsApp tanpa membuat orang lain mengetahui apa isi percakapan tersebut? Sebenarnya ada banyak cara untuk menjaga kerahasiaan informasi yang kita bagikan di WhatsApp, namun fitur privasi di aplikasi ini dapat bekerja sempurna apabila kita sendiri mengetahui cara menggunakannya.
Bahkan, WhatsApp memberikan kebebasan kepada para penggunanya untuk mengatur tingkat privasi karena tidak seluruh aktivitas kita harus diketahui oleh orang lain yang ada dalam daftar kontak.
Bayangkan ketika Anda sedang berlibur dan harus membuka WhatsApp. Ketika WhatsApp Anda menunjukkan status online, seketika itu juga rekan kerja Anda “menyerbu” dengan berbagai macam pertanyaan terkait pekerjaan. Mungkin ini bisa membuat Anda berpikir, adakah cara untuk tetap online di WhatsApp tanpa diketahui orang lain?
Lalu, bayangkan pula ketika Anda sedang berada di sebuah kafe bersama teman. Ponsel Anda tiba-tiba berdering dan muncul notifikasi pesan WhatsApp di layar, dan seketika itu pula teman Anda mengintip pesan yang muncul. Tidakkah Anda merasa bahwa sebenarnya privasi Anda telah terganggu dan berpikir mungkin ada cara untuk menyembunyikan notifikasi pesan agar terhindar dari para pengintip?
Jika Anda khawatir dengan hal-hal tersebut dan ingin menjaga kerahasiaan percakapan di WhatsApp, berikut beberapa tips bagaimana memanfaatkan fitur privasi di WhatsApp yang perlu diketahui!
Pertama-tama, tahukah Anda bahwa pesan yang dikirim dan diterima melalui WhatsApp hanya dapat dilihat oleh mereka yang sedang berbincang?
WhatsApp percaya bahwa seluruh pesan yang Anda kirim dan terima harus berada dalam genggaman Anda sendiri. Karena itu, WhatsApp tidak pernah menyimpan pesan di dalam server. Fitur enkripsi ujung ke ujung menunjukkan bahwa WhatsApp maupun pihak ketiga tidak bisa membaca pesan yang dikirim melalui aplikasi ini. Enkripsi ujung ke ujung memberikan Anda privasi maksimal atas percakapan yang Anda lakukan dengan orang lain.
Anda online? Sudah baca pesan saya?
Masyarakat Indonesia menggunakan WhatsApp untuk kebutuhan pribadi maupun profesional. Namun, ada kalanya mereka butuh waktu luang atau mereka butuh waktu lebih lama untuk membalas pesan yang ada di aplikasi ini.
Apabila menghadapi situasi ini, yang perlu Anda lakukan adalah buka fitur privasi WhatsApp di aplikasi dan ikuti langkah-langkah berikut: buka “Pengaturan” lalu pilih “Akun” dan pilih “Privasi”. Di sana, Anda bisa menonaktifkan Read Receipt atau “Laporan Dibaca” agar tidak ada tanda yang menunjukkan bahwa Anda telah membaca pesan tersebut.
Katakan tidak pada si pengintip!
Sebagian orang ingin melihat langsung isi pesan WhatsApp yang diterima melalui notifikasi di ponsel. Tapi, sebagian yang lain tidak. Selain dapat menonaktifkan notifikasi semua pesan yang diterima, tahukah Anda sebenarnya pengguna dapat menentukan notifikasi pesan mana yang hendak dinonaktifkan?
Caranya mudah: buka “Pengaturan” lalu pilih “Notifikasi”. Di sana, Anda dapat menentukan notifikasi mana saja yang ingin ditampilkan. Ini berlaku untuk pesan personal maupun group. Selain itu, Anda juga dapat menentukan notifikasi yang muncul di layar dalam bentuk banner, suara atau getaran.
Banyak orang berpikir bahwa untuk menjaga kerahasiaan di WhatsApp dapat menggunakan kata sandi (password) yang mudah diingat dan berhubungan dengan pengalaman pribadi. Persoalannya, angka-angka itu justru dengan mudah ditebak dan diketahui oleh orang lain. Karena itulah, ada fitur Verifikasi Dua Langkah atau Two-step Verification di WhatsApp yang dapat menjaga informasi mereka tetap aman.
Ada dua elemen penting dalam Verifikasi Dua Langkah: pertama, kode atau nomor yang dikirimkan melalui pesan singkat atau panggilan telepon ketika pertama kali mengaktifkan WhatsApp. Kedua, 6 digit PIN yang harus Anda buat sendiri. Setelah membuat PIN, Anda akan diminta untuk mendaftarkan email jika sewaktu-waktu lupa 6 digit PIN tersebut. Untuk mengaktifkannya, buka “Pengaturan” lalu pilih “Akun” dan pilih “Verifikasi Dua Langkah”. Setelah itu, masukkan 6 digit PIN sewaktu mendaftarkan nomor telepon di WhatsApp untuk kedua kalinya. Setelah aktif, WhatsApp sewaktu-waktu akan meminta Anda untuk memasukkan PIN sebelum mengakses aplikasi.
Lebih lanjut, Anda bisa mengatur siapa saja yang dapat melihat profil foto yang Anda pasang di WhatsApp. Beberapa orang mungkin mengizinkan foto profil untuk dilihat oleh semua orang yang ada di daftar kontak, tapi tak sedikit juga yang lebih suka menyembunyikannya, terutama dari mereka yang tidak dikenal. WhatsApp memiliki fitur untuk mengaturnya.
Buka "Pengaturan" lalu pilih "Akun", kemudian pilih "Pribadi". Di sana, Anda dapat mengatur siapa saja yang bisa melihat foto profil, baik itu semua orang, atau hanya mereka yang ada di daftar kontak, atau bahkan tidak siapapun. Fitur ini bisa berlaku juga untuk pengaturan Status, Terakhir Dilihat (last seen), Tentang (about) hingga Lokasi Langsung (live location) Anda.(pg)