MAKASSAR – Aplikasi pelaporan warga, Qlue, secara resmi dapat digunakan oleh warga kota Makassar untuk melaporkan berbagai masalah sosial dan lingkungan.
Peluncuran Qlue yang bertepatan dengan perayaan ulang tahun ke-412 kota Makassar akan meningkatkan layanan publik pemerintah Kota Makassar dan melengkapi berbagai layanan Makassar Smart City yang telah ada.
Aplikasi Qlue dapat digunakan oleh masyarakat untuk melaporkan berbagai masalah sosial dan lingkungan, antara lain sampah, lampu & rambu jalan rusak, kemacetan, pelanggaran lalu lintas, parkir liar, tunawisma/pengemis, fasilitas anak, orang hilang, pedagang kaki lima liar, pelanggaran bangunan, iklan liar, permintaan fogging DBD, dan masalah kesehatan. Semua laporan masyarakat akan ditindaklanjuti oleh enam Organisasi Perangkat Daerah (OPD), yaitu Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Perhubungan, Dinas Sosial, Satpol PP, dan Dinas Kesehatan.
“Pemerintah Kota Makassar terus berinovasi untuk meningkatkan layanan publik di era digital, dengan menggunakan aplikasi Qlue sebagai saluran pengaduan warga yang akan langsung ditindaklanjuti oleh OPD terkait. Berbagai aduan tersebut akan membantu Pemerintah Kota Makassar untuk merumuskan kebijakan berbasis data, mulai dari data pelaporan masyarakat, kondisi lalu lintas, kemiskinan, pajak, dan lain-lain. Solusi inovatif Qlue akan mengoptimalkan pelayanan publik untuk masyarakat, meningkatkan partisipasi masyarakat dalam membangun kotanya, dan meningkatkan karakter Sombere warga kota Makassar,” kata Pj Walikota Makassar, Iqbal Suhaeb.
Pemerintah Kota Makassar melalui Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Makassar telah melakukan sosialisasi penggunaan Qlue kepada Ketua RW dan RW. Saat ini, terdapat lebih dari 1.000 pengguna aktif Qlue di Kota Makassar, dan sejumlah aduan warga seperti sampah, kemacetan, fasilitas umum yang rusak, pencegahan banjir, dan parkir liar yang mencapai 60% dari total laporan.
Pemerintah Kota Makassar telah menyiapkan sekitar 200 orang tim Quick Response yang tersebar di 15 kecamatan dan 153 kelurahan di Kota Makassar untuk menindaklanjuti seluruh laporan masyarakat dan akan terus berkembang menyesuaikan kebutuhan di lapangan. Untuk itu, Iqbal berharap, masyarakat Kota Makassar dapat segera mengunduh dan menggunakan aplikasi Qlue untuk melaporkan berbagai masalah kota.
Founder & CEO Qlue, Rama Raditya, menjelaskan Qlue mendapatkan dukungan dari GSM Association (GSMA) untuk fokus mengembangkan solusi smart city di tiga kota, yaitu Makassar, Kupang, dan Bandung. Qlue siap mempercepat penerapan smart city di Makassar dengan berbagai solusi teknologi mulai dari QlueDashboard, QlueVision, yaitu CCTV integration and analysis berbasiskan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI), hingga QlueWork – fitur Qlue untuk meningkatkan koordinasi antar instansi yang efektif.
Sepanjang Januari - September 2019, Qlue menerima sekitar 88 ribu laporan dari 20 kota di Indonesia, di mana sekitar 90% laporan tersebut telah ditindaklanjuti oleh pemerintah dan dinas terkait.
“Qlue membantu berbagai kota di Indonesia untuk semakin cepat dan responsif dalam menerima laporan warga. Platform Qlue juga membantu untuk memetakan potensi permasalahan yang ada di kota tersebut dalam satu dashboard. Kami membantu Pemerintah Kota Makassar untuk mengumpulkan dan memvisualisasikan semua data dalam QlueDashboard yang akan memudahkan Pemerintah Kota Makassar untuk merumuskan kebijakan dalam pembangunan kota. Qlue menyediakan platform berbasis Artificial Intelligence, Internet of Things, serta integrasi data yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas kerja dan efisiensi dalam menangani permasalahan kota,” kata Rama Raditya.
Qlue saat ini telah hadir di lebih dari 20 kota dan lebih dari 50 institusi lintas industri, mulai dari pemerintah daerah dan pusat, properti/kota satelit, keamanan, konstruksi, bantuan pasca bencana, dan lain-lain.(wn)