JAKARTA (IndoTelko) - Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengungkapkan masih ada sekitar 400 kota/kabupaten yang belum menerapkan konsep smart city.
Saat ini Indonesia telah memiliki 100 kota cerdas (Smart City). Angka itu terus bertambah sejak 2017, saat Indonesia hanya memiliki 25 kota cerdas. Kemudian pada 2018, jumlah itu bertambah sebanyak 50 kota cerdas. Begitu pula pada 2019, kota cerdas di Indonesia bertambah 25 kota.
Menkominfo Johnny G. Plate mengaku pemerintah kini tidak lagi menargetkan berapa jumlah smart city yang akan muncul pada 2020. Pasalnya, kota cerdas berkembang secara dinamis, seiring dengan perkembangan infrastruktur di setiap kota dan kabupaten.
"Kota cerdas itu berkembang secara dinamis, jadi tidak ada kata selesai. Yang ada hanyalah perbaikan-perbaikan, sehingga yang kami lakukan adalah evaluasi perkembangan. Dibutuhkan kolaborasi, kita bergerak bersama untuk itu," katanya.
Kominfo bersama Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), berencana menambah kota-kota lain untuk menjadi kota cerdas agar mendorong perekonomian Tanah Air.
“Kominfo sudah bangun infrastruktur sampai ke desa-desa. Kami harapkan electronic marketplace bisa lebih gampang dijangkau oleh nelayan, petani, dan seterusnya,” kata Johnny. “Dengan demikian, partisipasi produk-produknya bisa masuk ke pasar, sehingga bisa lebih cepat jangkau konsumen,” ucapnya.
Menteri Johnny menambahkan, pemerintah akan memperhatikan dan berfokus pada pembangunan infrastruktur komunikasi di wilayah 3T yaitu terdepan, terluar, dan tertinggal.
Fokus pembangunan infrastruktur itu bertujuan mengurangi disparitas pembangunan digital di diseluruh wilayah Indonesia. “Gerakan menuju 100 Smart City telah mendorong banyak pemerintah daerah untuk mewujudkan pelayanan yang memudahkan masyarakat,” ujarnya.
Ditambahkannya, soal konsep smart city urusan pendanaan juga perlu mendapat perhatian serius. Karena dengan pendanaan yang memadai, maka percepatan smart city bisa segera dilakukan.(wn)