Indonesia targetkan migrasi ke siaran digital pada 2024

05:50:36 | 10 Feb 2020
Indonesia targetkan migrasi ke siaran digital pada 2024
JAKARTA (IndoTelko) - Kementerian Komunikasi dan Informatika menargetkan pelaksanaan migrasi televisi (TV) analog ke digital dapat dilakukan paling lambat pada 2024 mendatang.

"Indonesia saat ini tertinggal dari sejumlah negara di Eropa, Amerika, bahkan ASEAN dalam penerapan TV digital," kata Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate, pekan lalu.

Disebutkannya, ada tiga manfaat siaran digital bagi industri pertelevisian di Indonesia.

"Pertama TV digital ini memiliki ruang dan validitasnya yang meningkat. Ini bermanfaat bagi pertelevisian itu sendiri," katanya pekan lalu.

Kedua, manajemen dan tata kelola sehingga referensinya lebih efesien.  "Dan ketiga konsolidasi pertelevisian itu menjadi lebih baik. Karena untuk ruang pengelolaan bisnis secara teknologi lebih besar dan luas," tuturnya.

Menurutnya, pertelevisian di Indonesia sangat memahami betul dengan perkembangan teknologi saat ini.  Namun kata Johnny, industri pertelevisian ini perlu bertransformasi ke digital karena dunia perindustrian pertelevisian semakin ketat.

Indonesia sudah cukup lama mempersiapkan rencana tersebut. Salah satu penghambat rencana migrasi TV analog ke digital yakni belum terdapat payung hukum yang menaungi.

Kominfo hingga saat ini melihat proses simulcast (siaran simultan), khususnya di wilayah-wilayah terluar sudah berlangsung. Namun, terkait legislasi primer atau payung hukum untuk memastikan migrasi televisi analog ke televisi digital masih menjadi kendala hingga saat ini.

"Karenanya kami berharap payung hukum ini untuk bisa cepat dilakukan sehingga ada deadline kapan berakhirnya pelayanan televisi analog di Indonesia, dan kapan kita memulai secara full berlangsungnya televisi digital di Indonesia. Itu bisa dilakukan melalui revisi legislasi primer atau UU-nya," kata Menteri Johnny.

Menurut Menteri Kominfo, migrasi dari analog ke digital akan memberikan implikasi yang besar terhadap kualitas manajemen dari spektrum frekuensi termasuk sumber dayanya yang hingga saat ini masih terbatas di Indonesia. Pada saat Indonesia telah bermigrasi menggunakan televisi digital maka akan menghemat penggunaan frekuensi yang kapasitasnya cukup besar.

"Migrasi analog ke televisi digital di Indonesia, akan terjadi digital dividend, di mana ada penghematan penggunaan frekuensi sampai dengan sebesar 112 megahertz. Ini tentu akan memberikan nilai-nilai penerimaan negara yang besar," ujarnya.(wn)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
More Stories