JAKARTA (IndoTelko) - PT Angkasa Pura II (AP 2) termasuk anak usaha di tengah pandemi global COVID-19 pada tahun ini menjalankan strategi bisnis untuk bertahan dan menjaga stabilitas perusahaan.
Strategi tersebut dijalankan melalui pengembangan inovasi perolehan pendapatan usaha (top line innovation), memaksimalkan alat produksi (asset maximizing) dan penghematan biaya operasi (cost leadership).
Presiden Director Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan strategi tersebut juga didukung dengan konsep 3R dalam menjalankan bisnis: Reconfigure the structure; Restore the unoptimal business; Replace the unimportant things.
“Melalui 3R yang terimplementasi dengan baik dapat membuat struktur organisasi dan proses operasi lebih sederhana, lalu optimalisasi bisnis dengan melakukan business pivoting atau mencari peluang, dan menghilangkan hal-hal yang tidak penting (focus), maka PT Angkasa Pura II dan anak usaha dapat mempertahankan stabilitas di tengah pandemi ini.”
“Saat ini pendapatan Angkasa Pura II Group berasal dari portofolio bisnis aeronautika dan portofolio bisnis nonaeronautika. Bisnis aeronautika seperti layanan ke penumpang pesawat dan ke maskapai sebagian besar dilakukan oleh induk usaha yaitu PT Angkasa Pura II. Sementara itu, bisnis nonaeronautika sebagian besar dilakukan oleh anak usaha,” jelas Muhammad Awaluddin.
Adapun anak usaha PT Angkasa Pura II adalah PT Angkasa Pura Solusi, PT Angkasa Pura Kargo, PT Angkasa Pura Propertindo, PT Angkasa Pura Aviasi dan PT Gapura Angkasa.
Muhammad Awaluddin mengatakan melalui inovasi, memaksimalkan alat produksi, dan melakukan penghematan yang juga didukung dengan konsep 3R, kelima anak usaha tersebut di tengah pandemi ini dapat berkontribusi maksimal terhadap pendapatan perseroan.
Berikut pendapatan 5 anak usaha PT Angkasa Pura II pada periode Januari - Juli 2020:
PT Angkasa Pura Solusi membukukan pendapatan Rp494,07 miliar dengan bidang usaha antara lain penyediaan fasilitas di bandara, perparkiran, sumber daya manusia, dan ritel.
PT Angkasa Pura Kargo berhasil meraih pendapatan Rp137,116 miliar dengan bidang usaha kargo dan logistik.
PT Angkasa Pura Propertindo membukukan pendapatan Rp81,45 miliar. PT Angkasa Pura Aviasi (APA) meraih pendapatan Rp18,104 miliar.cPT Gapura Angkasa membukukan pendapatan mencapai Rp605,995 miliar dengan menyediakan layanan antara lain jasa ground handling.
Muhammad Awaluddin mengatakan total sepanjang Januari – Juli 2020, sebanyak 5 anak usaha meraih pendapatan Rp1,336 triliun. Pendapatan ini cukup tinggi di tengah pandemi karena memang anak usaha telah melakukan berbagai inovasi, memaksimalkan aset dan penghematan.
“Kontribusi pendapatan terbesar berasal dari PT Gapura Angkasa dan PT Angkasa Pura Solusi yang memang sudah berdiri cukup lama. Sementara itu, PT Angkasa Pura Propertindo dan PT Angkasa Pura Kargo baru berdiri sekitar 3 tahun, dan PT Angkasa Pura Aviasi berdiri sekitar 1 tahun lalu,” jelas Muhammad Awaluddin.(wn)