telkomsel halo

Mastel prediksi bisnis Halo-halo tumbuh 5,3% di 2021

12:14:33 | 12 Dec 2020
Mastel prediksi bisnis Halo-halo tumbuh 5,3% di 2021
Kristiono
JAKARTA (IndoTelko) - Masyarakat Telematika Indonesia (MASTEL) memprediksi bisnis telekomunikasi tumbuh 5,3% di 2021.

Dalam kajian ‘Indonesia ICT Industry Outlook 2021’ sebagai panduan strategis dalam upaya memperkuat ekosistem ICT sekaligus menjadi masukan dari komunitas dan dunia usaha kepada regulator, MASTEL menjabarkan 11 tren utama yang diprediksi menjadi tulang punggung ekosistem ICT pada 2021. Tren ini mencakup soal trafik data, infrastruktur fixed broadband, e-commerce, data center dan komputasi awan (cloud computing), hingga soal 5G, dan Undang-Undang Cipta Kerja.

Ketua Umum MASTEL Kristiono menjelaskan operator telekomunikasi perlu mewaspadai kompetisi tidak sehat yang terjadi saat ini. Meski diprediksi tumbuh 5,3% pada 2021, beban investasi berpotensi menghambat pertumbuhan industri. Saat ini, harga paket data di Indonesia hanya di kisaran US$0,4 per gigabit, menjadi yang terendah kedua di dunia.

Padahal, peningkatan konsumsi rata-rata paket data mencapai 87% pertahun. Pada gilirannya, kondisi ini akan menekan arus kas perusahaan dan berpotensi menggerus EBITDA margin yang turun 5% dibandingkan 10 tahun lalu. Return on Invested Capital juga menurun secara signifikan menjadi hanya 1% di 2019 dari sebelumnya 7% pada 2009.

“Tren seperti ini akan menghambat pembangunan infrastruktur yang sangat esensial untuk mengembangkan ekonomi digital,” ujarnya.

Di sisi lain, harapan baru dari Undang-Undang Cipta Kerja patut ditunggu. Undang-Undang baru ini akan mengatur ketentuan infrastructure sharing baik pasif maupun aktif serta menetapkan batas tarif bawah dan tarif atas. Jika berhasil diterapkan dengan baik, efisiensi investasi dan biaya operasional operator telekomunikasi bisa dicapai hingga naik 40% tanpa harus mengorbankan kualitas layanan.

Tren cerah diperlihatkan klaster industri platform dan aplikasi yang diprediksi tumbuh signifikan. Industri data center diperkirakan melonjak dua kali lipat dari total kapasitas 53 megawatt (MW) di 2020 menjadi 120 MW di tahun depan. Kendati demikian, industri cloud computing lokal justru kian mendung akibat persaingan ketat para pemain asing.

Hal senada juga akan terjadi di sektor internet of thing (IoT) yang diperkirakan mencapai 400 juta perangkat pada 2022 dengan pangsa pasar Rp444 triliun di Indonesia.

Outlook Industry ini disusun melalui serangkaian Focus Discussion Group (FGD) yang melibatkan para pemangku kepentingan; Asosiasi Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI), Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), Asosiasi Penyelenggara Jaringan Telekomunikasi (APJATEL), Asosiasi IoT Indonesia (ASIOTI), Asosiasi e-Commerce Indonesia (IDEA), Asosiasi Data Center Indonesia (IDPRO), dan pihak terkait lainnya.

Dalam FGD tersebut, industri ICT diwakili oleh empat bidang utama; industri perangkat, industri jaringan, industri platform, dan industri aplikasi.

Keempat bidang ini memiliki peluang dan tantangan masing-masing meskipun masih terkait dalam satu kesatuan.

Berikut ini 11 tren ICT Industry 2021 yang disusun MASTEL.
1. Simalakama trafik data
Lonjakan konsumsi data berbanding terbalik dengan harga jualnya. Operator mesti mewaspadai beban investasi agar bisa terus beroperasi secara berkelanjutan. Diprediksi industri telekomunikasi masih tumbuh 5,3% di 2021.

2. Menanti ketentuan infrastructure sharing
Adanya infrastructure sharing diyakini dapat memberikan penghematan OPEX dan CAPEX hingga 40%.

3. Pasar potensial di luar Jawa
Ada lebih dari 70 juta penduduk Indonesia yang belum terakses internet. Sebagian dari mereka berada di luar Pulau Jawa yang masih menggunakan jaringan 2G. Ini jadi pasar potensial untuk digarap lebih serius, meski diperlukan skema yang pas karena wilayah ini mungkin saja memenuhi kriteria wilayah USO

4. Belanja online untuk pemenuhan kebutuhan sehari hari
Peningkatan aktivitas online selama pandemi diprediksi bakal terus berlanjut. Aktivitas belanja online yang sebelum pandemi didominasi kebutuhan sekunder, saat ini bergeser ke kebutuhan primer; bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari semata, tetapi juga untuk kesenangan (leisure).

5. UMKM Go Online
Membuka lapak di e-commerce menjadi salah satu kunci bagi UMKM mengatasi pandemi. Pada 2021 diprediksi akan semakin banyak pelaku usaha yang memanfaatkan channel ini mengingat baru 2 juta UMKM go online dari total 55 juta UMKM di Indonesia.

6. IoT kian digemari
Perangkat Internet of Things (IoT) kian banyak dimanfaatkan di masa pandemi. Tren cerah bagi teknologi perangkat berbasis internet diperkirakan hingga 2022 CAGR sebesar 159%.

7. Infrastruktur jadi tantangan
Tidak akan ada internet tanpa ketersediaan infrastruktur yang memadai. Sepanjang 2020, banyak investasi yang terhenti akibat pandemi. Tahun depan menjadi momen krusial untuk kembali mengejar target penggelaran fixed broadband di Indonesia dengan target 15%-17% dari total rumah tangga.

8. Industri perangkat perlu kebijakan afirmatif
Selama bertahun-tahun industri perangkat dalam negeri tertekan oleh pabrikan asing. Kebijakan TKDN perlu dievaluasi dan strategi pelaksanaannya perlu terus disesuaikan sehingga potensi 30 juta perangkat baru di 2021 bisa dinikmati industri dalam negeri.

9. Industri data center cerah, cloud lokal mendung
Aktivitas digital membuat kebutuhan data center membludak dan diprediksi akan naik 120% di 2021. Kendati demikian, industri komputasi awan lokal (cloud computing) justru menghadapi persaingan ketat dari para pemain asing.

10. Adopsi 5G tidak perlu terburu-buru
Adopsi 5G sudah dimulai oleh sejumlah negara. Pun demikian, operator lokal tidak perlu gegabah ikut bermain di sektor ini mengingat sumber daya yang dibutuhkan sangat besar.

GCG BUMN
11. Dukungan pemerintah lewat UU Cipta Kerja
Undang-Undang Cipta Kerja menjadi sinyal penting dari pemerintah untuk mendorong dan melindungi industri telekomunikasi. Mulai dari infrastructure sharing sampai penetapan tarif atas dan bawah paket data bakal membawa perubahan besar di sektor industri.(ak)

Ikuti terus perkembangan berita ini dalam topik
Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
More Stories
Data Center Service Provider of the year