JAKARTA (IndoTelko) - Pandemi yang terus berlangsung telah mempengaruhi industri logistik dan rantai pasokan global, termasuk Indonesia. Saat Indonesia tengah bersiap untuk perayaan Lebaran, telah terjadi lonjakan aktivitas e-commerce akibat kebijakan pembatasan sosial yang diberlakukan oleh pemerintah.
Para pemain logistik dengan cepat berinovasi dan menawarkan layanan terbaik kepada klien mereka dengan mengutamakan kesehatan dan keselamatan karyawan serta pelanggan mereka.
Adanya larangan mudik dari pemerintah untuk mencegah penularan skala besar, konsumen telah menemukan cara baru untuk menikmati tradisi Lebaran di rumah, termasuk belanja online baju Hari Raya dan pengiriman bingkisan Hari Raya ke orang terdekat. Platform e-commerce, Zilingo pun menyaksikan peningkatan permintaan jasa logistik di momen Idul Fitri.
Head of Operations, Zilingo Loudy Gilang mengatakan selama bulan Ramadhan, transaksi logistik B2B di Zilingo meningkat 80% dan total muatan juga mengalami peningkatan 50% dibandingkan bulan-bulan sebelumnya.
"Permintaan jasa logistik telah meroket hingga 200% dibandingkan dengan periode sebelum COVID-19. Kami menyaksikan adanya peningkatan permintaan dari empat lokasi utama yaitu di Jawa Barat, Jawa Timur, Jabodetabek dan Jawa Tengah. Pemerintah juga mengizinkan pengiriman barang tetap beroperasi selama Hari Raya sehingga konsumen dapat menikmati perayaan Idul Fitri meskipun ada pembatasan perjalanan,” katanya.
“Perusahaan logistik tidak hanya menetapkan anggaran tambahan untuk peralatan protokol kesehatan tetapi juga melakukan pelatihan khusus untuk memberikan panduan terperinci bagi karyawan agar dapat beradaptasi dengan normal baru di saat banyak bisnis lain yang sedang giat memangkas biaya,” tambah Loudy.
Loudy Gilang juga berbagi beberapa tips dan arahan bagi pelaku UMKM Indonesia untuk memaksimalkan performa bisnis saat Lebaran:
1. Keselamatan adalah yang utama: Kesehatan karyawan, klien, dan vendor harus menjadi yang hal terpenting. Memeriksa kembali kebijakan cuti, kompensasi karyawan, rencana bisnis yang fleksibel dan ketentuan untuk menetapkan rencana komunikasi darurat untuk memastikan transparansi dalam komunikasi dengan karyawan dan klien adalah kebutuhan saat ini. Bisnis harus mengikuti pedoman COVID-19 dan praktik terbaik yang dikeluarkan oleh pemerintah dan otoritas industri kesehatan dan logistik. Pelaku usaha juga harus ingat bahwa pengemudi truk, pengangkut barang, pelaut, dan pengemudi pengiriman berada di garis depan pandemi. Protokol kesehatan harus diperketat sehingga produk Anda dapat mencapai tujuannya dalam kondisi terbaik.
2. Bermitra dengan pelaku logistik untuk memberikan pengalaman konsumen yang terbaik: Pandemi ini telah mempercepat pertumbuhan digitalisasi untuk bisnis dan konsumen. Hal ini juga berlaku di industri logistik. Kini, operator logistik menawarkan visibilitas end-to-end dalam segi inventaris, pesanan, dan pengiriman di seluruh rantai pasokan yang mengurangi tingkat inventaris di seluruh jaringan dan memaksimalkan kepuasan pelanggan.
Meningkatnya permintaan transaksi online saat persiapan Lebaran, penting bagi para pelaku usaha untuk memilih mitra logistik yang memiliki ekosistem teknologi yang kuat. Dengan cara ini, mitra logistik dapat menghadirkan pengalaman yang mulus bagi pelanggan mulai dari pengambilan hingga pengiriman dengan transaksi tanpa kontak dan tanpa uang tunai.
Melalui Zilingo Trade, pelaku usaha dapat memilih beberapa opsi pengiriman yang aman dan terjangkau. Sebagai platform pengadaan terdepan, Zilingo telah bermitra dengan penyedia logistik terkemuka di Indonesia untuk mendukung bisnis dalam skala besar.(ak)