JAKARTA (IndoTelko) - Tanggal 6 Mei diperingati sebagai Hari Sandi Sedunia (World Password Day) namun sebaiknya setiap hari menjadi waktu yang baik untuk meninjau kembali kekuatan kata sandi yang dimiliki karena para pelaku kejahatan siber akan terus menemukan berbagai cara demi mendapatkan akun online Anda. Ini telah dibuktikan dengan data terbaru dari Kaspersky.
Menurut perusahaan keamanan siber dan privasi digital global, Kaspersky telah mencegah 25% lebih banyak pencuri kata sandi di kawasan Asia Tenggara (SEA) selama tiga bulan pertama tahun ini dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2020.
Pencuri kata sandi (password stealers) adalah jenis malware yang bertujuan untuk mencuri informasi akun. Pada dasarnya, ini mirip dengan Trojan perbankan, tetapi alih-alih mencegat atau mengganti data yang dimasukkan, ia biasanya mencuri informasi yang sudah disimpan di komputer: nama pengguna dan kata sandi yang disimpan di browser, cookie, dan file lain yang kebetulan ada di perangkat keras atau perangkat yang terinfeksi.
Secara keseluruhan, solusi Kaspersky telah memblokir sebanyak 776.684 Trojan yang dirancang untuk mencuri akun pada kuartal awal 2021, ini merupakan 155.942 lebih banyak insiden dibandingkan dengan 620.742 di tahun lalu.
Sementara Indonesia dan Thailand mencatat sedikit penurunan, empat negara Asia Tenggara lainnya mencatat peningkatan pada deteksi pencuri kata sandi. Singapura mencatat kenaikan tertinggi pada 79% diikuti oleh Malaysia sebesar 61%.
“Kita mengetahui bahwa Asia Tenggara menampung pengguna media sosial paling aktif di dunia. Pada saat yang sama, kawasan ini juga menunjukkan pergeseran digital besar-besaran dengan kecepatan sangat tinggi. Saat ini kami memiliki 400 juta konsumen online, angka yang diperkirakan akan terjadi tidak sampai 2025. Oleh karena itu, para pelaku kejahatan siber juga nampaknya akan sangat tertarik untuk mengambil alih akun virtual kita para pengguna yang penuh dengan data keuangan dan rahasia,” komentar General Manager Asia Tenggara di Kaspersky Yeo Siang Tiong.
“Saat umat manusia di seluruh dunia memanfaatkan kekuatan teknologi dan internet, kami di Kaspersky juga mendorong semua orang untuk memperkuat kunci online mereka secara teratur. Seperti bagaimana kita meningkatkan sistem keamanan di rumah mengingat banyaknya penerapan kerja jarak jauh saat ini, begitupun dalam mengamankan aset online dimana kita menyimpan lebih banyak data di dalamnya,” tambah Yeo.(wn)