JAKARTA (IndoTelko) - Perusahaan FinTech untuk digitalisasi bisnis UMKM di Indonesia, BukuWarung meraih pendanaan Series A senilai US$ 60 juta atau setara Rp 870 miliar. Pendanaan seri A terbesar di seluruh dunia bagi startup fintech di sektor UMKM ini dipimpin oleh Valar Ventures, perusahaan modal ventura asal Amerika Serikat yang merupakan investor dari unicorn fintech global Wise dan N26, dan Goodwater Capital, perusahaan yang telah menanamkan modal di beberapa startup seperti Coupang, Monzo and Xendit.
Proses penggalangan dana ini juga diikuti oleh beberapa investor yang pada tahap sebelumnya juga terlibat dan angel investor seperti mantan CEO GoPay Aldi Haryopratomo dan Victor Jacobsson, pendiri Klarna - startup terbesar di Eropa, dan Thrill Capital - perusahaan keluarga di bidang investasi yang merupakan mitra SoftBank.
Dikatakan Founding Partner Valar Ventures, James Fitzgerald, bisnis UMKM merupakan salah satu kegiatan ekonomi utama bagi masyarakat Indonesia dan juga bagian dari budaya bangsa. Namun, mereka terpaksa harus menggunakan produk-produk yang sebenarnya tidak sesuai dengan kebutuhan mereka. Kondisi pandemi sekarang membuat masalah ini menjadi semakin jelas terlihat dari sebelumnya. Tim BukuWarung memiliki keinginan untuk membantu para pedagang UMKM agar bisa beradaptasi dan ikut menjadi bagian dari perdagangan online.
"BukuWarung juga memantapkan diri sebagai pemimpin pasar yang terus menerus meningkatkan kinerjanya. Mereka berhasil mengatasi kesenjangan digital yang dialami oleh jutaan pedagang di seluruh Indonesia, dan juga sukses memimpin perubahan dari sistem perdagangan tradisional yang masih digunakan banyak pedagang menuju ke ranah infrastruktur digital yang lebih komprehensif dan mudah diakses. Investasi di BukuWarung merupakan kesempatan yang menarik dan kami dengan bangga menyampaikan ini sebagai investasi pertama kami di Indonesia.” katanya.
Berdiri pada tahun 2019, misi BukuWarung adalah untuk mendigitalisasi 60 juta UMKM di Indonesia - yang merupakan tulang punggung perekonomian nasional, berkontribusi terhadap lebih dari 60% PDB nasional, dan penyerapan tenaga kerja di sektor ini mencapai 97%.
Pada awalnya BukuWarung memulai dengan menawarkan solusi pembukuan yang mudah diakses kepada para pedagang di seluruh Indonesia. Fungsi produknya kemudian berkembang sehingga menjadi solusi pembayaran digital dan membantu para pedagang memindahkan transaksi penjualan mereka dari offline ke online - terutama dalam menghadapi berbagai tantangan akibat adanya pandemi COVID-19.
Menurut Co-Founder & CEO BukuWarung, Abhinay Peddisetty, BukuWarung telah menjadi pemimpin pasar dalam pembayaran digital bagi UMKM yang terus tumbuh secara berkelanjutan dan efisien dari segi biaya. Investasi ini selanjutnya akan membantu kami untuk membangun sistem operasi bagi UMKM, menciptakan dampak sosial dan ekonomi yang positif di seluruh Indonesia yang kini sedang bangkit dari pandemi COVID-19.
"Kepercayaan yang diberikan oleh para investor menjadi bekal bagi kami dalam mendorong misi BukuWarung untuk digitalisasi UMKM terutama pada saat krisis global seperti yang terjadi saat ini. Kami berencana akan melakukan digitalisasi UMKM di seluruh Indonesia, dan kemudian juga akan merambah ke negara lain," katanya.
Sampai saat ini BukuWarung memiliki lebih dari 6,5 juta pedagang yang terdaftar di platform miliknya, yang tersebar di 750 lokasi dan sebagian besar berada di wilayah tier 2 dan tier 3. Pertumbuhan pengguna dan volume transaksi berjalan dengan sangat efisien dimana 90% dari pendanaan sebelumnya masih tersimpan di bank.
BukuWarung saat ini fokus pada peningkatan kemampuan pembayaran digital bagi UMKM di Indonesia, mengingat para pedagang yang menjadi mitra BukuWarung kini menjual produk mereka secara digital. Sejak fitur pembayaran digital diperkenalkan pada tahun lalu, BukuWarung sudah memproses pembayaran tahunan sekitar US$1,4 miliar atau Rp 20,3 triliun, dan menjadi pemimpin pasar untuk pembayaran digital bagi UMKM Indonesia dengan menguasai 90% pangsa pasar dibandingkan dengan kompetitornya. BukuWarung saat ini sedang dalam tahap pertumbuhan yang tinggi, sehingga diperkirakan dapat memproses pembayaran dengan nilai lebih dari USD 10 miliar pada tahun 2022.
Dalam jangka panjang, BukuWarung akan menghadirkan lebih banyak layanan keuangan yang fokus pada kebutuhan UMKM, seperti pinjaman, tabungan, asuransi, dan lain-lain. Hal ini merupakan bagian dari tujuan besar perusahaan untuk mengembangkan solusi digital yang sesuai dengan kebutuhan UMKM dan membantu mereka untuk beralih ke bisnis online, terutama paska COVID-19.
Mantan CEO GoPay, Aldi Haryopratomo mengatakan, COVID-19 terus mempengaruhi kinerja UMKM Indonesia yang tetap menjadi penyangga utama perekonomian nasional. Kami telah mengamati ekosistem secara keseluruhan - baik itu pemangku kepentingan besar maupun kecil - untuk membantu mempercepat digitalisasi UMKM melalui peningkatan ketahanan dan jangkauan pasar mereka.
"Berdasarkan pengalaman saya, BukuWarung tidak hanya mengupayakan hal ini, namun juga muncul sebagai pemain penting dalam mempercepat transformasi digital yang paling dibutuhkan saat ini. Upaya BukuWarung untuk terus meningkatkan kemampuan pembayaran digital melalui platform yang mudah diakses akan membantu para pelaku UMKM untuk menutup kesenjangan digital,” jelasnya.
BukuWarung juga membantu UMKM untuk menjangkau pelanggan baru dan memulai berjualan secara online melalui
Tokoko – sebuah aplikasi yang memungkinkan para pedagang, terutama yang berada di daerah terpencil, untuk membuka toko online dan menjual produknya langsung kepada para pelanggan melalui WhatsApp dan media sosial lainnya.
Dijelaskan Managing Partner AC Ventures Pandu Sjahrir, BukuWarung telah berkontribusi besar dalam membantu digitalisasi ekosistem UMKM Indonesia dan muncul sebagai pemimpin pasar di industri ini. "Tidak mengherankan jika mereka bisa mencapai pertumbuhan yang luar biasa hanya dalam waktu kurang dari 18 bulan karena kami selalu yakin dengan visi, kemampuan, dan motivasi mereka sejak awal. Hal ini membuat kami sangat antusias dengan apa mereka rencanakan untuk fase pertumbuhan berikutnya, sebab BukuWarung akan meningkatkan upaya dan penawarannya dalam membantu lebih banyak UMKM terdigitalisasi. (sg)