JAKARTA (IndoTelko) - HP Inc. mengumumkan target-target ambisiusnya untuk mempercepat kesetaraan digital bagi 150 juta orang pada 2030 sebagai bagian dari strategi Sustainable Impact.
Untuk mencapai tujuan tersebut, HP Inc. mengumumkan peluncuran HP PATH (Partnership and Technology for Humanity), sebuah program akselerator inovatif yang akan berfokus pada inisiatif dan kemitraan lokal untuk mengatasi tantangan bagi masyarakat kurang mampu di seluruh dunia, yang berfokus pada akses pendidikan, kesehatan, dan penciptaan peluang ekonomi.
Pengumuman ini bertepatan dengan peluncuran Sustainable Impact Report tahunan HP ke-20, menyoroti kemajuan yang telah dihasilkan HP dalam beberapa pilar utama, seperti Aksi Untuk Iklim, Hak Asasi Manusia, dan Pemerataan Digital. Laporan ini menjelaskan beberapa tindakan terbaru yang telah dilakukan HP untuk mempercepat kemajuan dalam mencapai target-targetnya, termasuk beberapa target aksi untuk iklim yang paling komprehensif di industri teknologi. HP pun mengambil langkah agresif untuk mendorong dan menghormati keragaman, pemerataan, dan inklusi serta hak asasi manusia, seperti melalui Semangat Guru Virtual Learning Series yang baru saja diumumkan pada akhir Mei 2021.
“Strategi Sustainable Impact membantu kami dalam memperkuat komunitas, sembari memacu inovasi dan pertumbuhan di seluruh bisnis HP. Salah satu kekuatan terbesar HP adalah menciptakan teknologi yang menginspirasi kemajuan, dan kami akan terus bertanggung jawab untuk mencapai tujuan yang telah kami tetapkan,” kata President Director, HP Indonesia Fiona Lee.
Mempercepat
Kesenjangan digital telah ada sebelum pandemi COVID-19, namun pandemi ini telah memperlebar kesenjangan tersebut. Saat ini, ketimpangan digital berada pada titik tertinggi sepanjang masa dan hanya akan semakin parah jika kita tidak bekerja sama untuk menemukan solusinya.
Berdasarkan data UNICEF, selama COVID-19, sepertiga anak usia sekolah di dunia, atau sebanyak 463 juta siswa, tidak dapat mengakses pembelajaran jarak jauh. Selain bidang pendidikan, kesenjangan digital yang terus berkembang juga dapat menghalangi akses layanan kesehatan modern dan peluang kerja yang kompetitif seiring dengan percepatan transformasi digital. Pemerataan digital juga menimbulkan biaya yang tidak sedikit: Menurut Deloitte, Amerika Serikat kehilangan lebih dari US$130 juta per hari dalam aktivitas ekonomi ketika orang-orang tidak online atau tidak aktif.
HP percaya bahwa kesetaraan digital adalah hak asasi setiap manusia. Komitmen tersebut diwujudkan dalam HP LIFE, sebuah program pelatihan keterampilan bisnis dan IT gratis dari HP Foundation, yang baru-baru ini diluncurkan dalam Bahasa Indonesia. Untuk program ini, HP bekerja sama dengan beberapa organisasi, termasuk Girl Rising, MIT Solve, dan NABU.
Sejalan dengan upaya-upaya ini, HP berkomitmen untuk mengembangkan, meluncurkan, dan mengelola sebuah akselerator pemerataan digital yang berupaya untuk mendukung pemerataan digital bagi para masyarakat terpingirkan. Hal tersebut dilakukan dengan menghadirkan solusi dan layanan inovatif untuk 150 juta orang sampai 2030.
HP percaya bahwa kesetaraan digital yang sesungguhnya memerlukan empat elemen utama: perangkat (seperti laptop atau printer); konektivitas (seperti akses Internet); kualitas dan konten yang relevan (seperti materi pembelajaran); dan literasi digital (seperti keterampilan dalam menggunakan teknologi). HP akan berfokus pada empat komunitas spesifik yang sangat mungkin mengalami kesenjangan digital, seperti:
• Perempuan dan anak-anak perempuan;
• Penyandang disabilitas (termasuk populasi yang menua);
• Komunitas kulit berwarna/kelompok terpinggirkan;
• Pengajar dan praktisi, untuk mengatasi kendala dan memberi peluang inklusi digital bagi mereka.
Fokus ini akan berkontribusi pada United Nations Sustainable Development Goals dan dapat membantu menjembatani kebutuhan masyarakat dengan sumber daya yang mereka butuhkan, khususnya terhadap akses kesehatan, pendidikan, dan peluang ekonomi.
HP PATH
Akselerator Partnership and Technology for Humanity HP akan membuka jalan bagi pemerataan digital di komunitas kurang mampu di seluruh dunia melalui kemitraan, aktivasi, inovasi, kolaborasi, dan komunikasi langsung dengan para pemimpin lokal.
Pada fase awal, PATH akan dimulai dengan mengumpulkan percakapan agar dapat terlibat, mendengarkan, dan belajar dari komunitas di seluruh dunia. Hal ini dilakukan agar program dapat lebih memahami akar penyebab masalah dan sumber daya serta dukungan apa yang diperlukan untuk menciptakan perubahan bersama. Hasil dari proses mendengarkan ini akan memengaruhi inovasi produk, kemitraan, dan percepatan solusi HP yang akan mendorong dampak yang dituju.
Sebagai bagian dari akselerator unggulan ini, HP juga akan mengaktifkan dana yang menawarkan solusi paket khusus. HP akan terus mengembangkan inovasi transformatif dalam produk dan layanan HP, yang dapat mempercepat pemerataan digital sembari berfokus pada tujuan HP untuk mendorong hasil pembelajaran yang lebih baik bagi 100 juta orang pada 2025 mendatang.(wn)