JAKARTA (IndoTelko) - Perusahaan layanan profesional global dengan spesialisasi di bidang digital, cloud, dan keamanan, Accenture, mengumumkan 11 perusahaan fintech terkemuka yang telah terpilih untuk berpartisipasi dalam FinTech Innovation Lab Asia Pacific 2021, yang diselenggarakan bersama dengan Cyberport Hong Kong.
Perusahaan-perusahaan terpilih ini disambut secara resmi oleh para tamu kehormatan yaitu Christopher Hui, Secretary for Financial Services and the Treasury, Wilayah Administratif Khusus Hong Kong (Special Administrative Region, SAR), serta Nelson Chow, Chief Fintech Officer di Fintech Facilitation Office, Otoritas Moneter Hong Kong (Hong Kong Monetary Authority, HKMA).
The Lab adalah program akselerator global unggulan yang dibentuk oleh Accenture, yang berlangsung selama 12 minggu. Dalam program ini, para startup fintech terpilih akan mendapatkan bimbingan dari lembaga keuangan terkemuka yang membantu mereka dalam menyempurnakan dan meningkatkan skala bisnis. Sejak pertama kali diluncurkan pada tahun 2014, The Lab telah menerima lebih dari 1.350 pendaftar, dengan 59 perusahaan alumni program tersebut telah meraup pendanaan sebesar lebih dari US$716 juta.
Program ini menerima pendaftaran dari 28 negara pada penyelenggaraan tahun ini. Para pendaftar diundang berdiskusi untuk membahas topik-topik utama dalam layanan keuangan, termasuk mata uang digital, manajemen standar dan risiko Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola (LST atau ESG—Environmental, Social, Governance), peningkatan tingkat keterlibatan klien serta pengembangan layanan manajemen keuangan dan asuransi di Asia Pasifik.
Kesebelas startup tersebut berasal dari enam negara yang memanfaatkan teknologi seperti kecerdasan buatan (artificial intelligence, AI), blockchain, dan analitik big data. Kesebelas startup ini antara lain : Advanced Alternative Investment Systems Ltd (Kanada),Alpha Fintech (Singapura),Asiabots (Hong Kong), CONTRENDIAN Limited (Hong Kong),Diginex (Hong Kong),IPification (Hong Kong),Lagoon (Israel),Perx Technologies (Singapura),PT Ayopop Teknologi Indonesia (Ayoconnect) (Indonesia),Qantev (Perancis), dan Seleya Technologies (Hong Kong).
Mereka akan bekerja sama dengan berbagai eksekutif senior dari lembaga keuangan yang turut berpartisipasi, termasuk AIA; Bank of America; China Construction Bank (Asia); Credit Suisse; Generali; Hang Seng Bank; HSBC; ICBC (Asia); J.P. Morgan; Macquarie Group; Malayan Banking Berhad; Manulife; Morgan Stanley; Mox Bank; QBE; Societe Generale; Sun Life, dan Zurich Insurance Company Ltd.
Dikatakan Managing Director Accenture yang memimpin praktik industri perbankan di Asia Pasifik, Latin Amerika, Afrika dan Timur Tengah, Fergus Gordon, seiring dengan bertambahnya kecepatan pengadopsian solusi fintech di kawasan Asia Pasifik, pihaknya tetap berkomitmen untuk mengembangkan ekosistem yang sehat dan berkembang untuk para startup dan lembaga keuangan. “Kawasan ini adalah sebuah lahan subur untuk pertumbuhan dan inovasi dalam industri jasa keuangan. The Lab akan menjadi sebuah platform bagi para startup dan lembaga keuangan yang berpartisipasi untuk berkumpul dan mengeksplorasi metode perkembangan yang layak untuk mempercepat kemajuan sektor jasa keuangan di kawasan ini,” katanya.
The Lab 2021 dimulai sejak minggu pertama September, memberi akses bagi perusahaan startup ke dalam ekosistem dan mitra global Accenture. The Lab tahun ini juga menjalin kemitraan lebih erat dengan Hong Kong Cyberport, yang menyediakan kesempatan bagi para startup untuk berpartisipasi dalam Program Inkubasi Cyberport (Cyberport Incubation Program, CIP). Program dua tahun tersebut akan memberikan berbagai dukungan bisnis, profesional, dan bimbingan mentor kepada startup terpilih.
Sementara itu, CEO Cyberport, Peter Yan mengatakan, sebagai pusat fintech terkemuka di Hong Kong, Cyberport sangat senang dapat kembali berkolaborasi dengan Accenture untuk menyelenggarakan FinTech Innovation Lab Asia Pacific. "Sekelompok startup fintech terkemuka dari seluruh dunia akan berkumpul dalam program ini, dan kami akan memaksimalkan potensi mereka melalui pelatihan komprehensif dengan dukungan penuh dari lembaga keuangan ternama,” katanya.
Sedangkan, CEO, Mox Bank Limited, Deniz Güven mengatakan, digital banking menawarkan sebuah peluang bagi sektor fintech untuk berkembang. "Sebagai salah satu bank virtual terkemuka di Hong Kong, ada banyak hal yang dapat kami bagikan dari pengalaman kami. Kami merasa senang dapat menjadi bagian dari komunitas fintech dan bekerja dengan FinTech Innovation Lab,” katanya.
Pada kesempatan yang sama, Chief Information Officer, Wholesale – Asia Pacific, HSBC Bank PLC, Richard Lord mengatakan, komunitas fintech yang dinamis adalah faktor yang sangat penting agar kita dapat memiliki industri jasa keuangan yang subur dan inovatif. "Sebagai salah satu bank terbesar di dunia, kami memiliki kesempatan untuk membagikan pengalaman, wawasan, dan pembinaan untuk mendukung ide-ide dan inovasi luar biasa yang didatangkan oleh program FinTech Innovation Lab, bersama individu-individu cemerlang yang membangun ide-ide kreatif mereka,” jelasnya.
Dikatakan Head of Strategy for Asia Pacific, J.P. Morgan, Harshika Patel, FinTech Innovation Lab merupakan sebuah kesempatan istimewa bagi J.P. Morgan untuk berinteraksi dengan perusahaan fintech di kawasan Asia Pasifik, guna mempelajari secara langsung bagaimana teknologi baru memiliki potensi untuk mengubah cara kita berbisnis. "Bank-bank dan perusahaan teknologi baru semakin sering bekerja sama dan tren ini diperkirakan akan terus berlanjut. Melalui FinTech Innovation Lab, para startup juga akan memiliki kesempatan untuk mendapatkan wawasan tentang beberapa tantangan yang dihadapi oleh lembaga keuangan saat ini dan di masa depan,” katanya.
The Lab akan mencapai puncaknya pada bulan November, saat para peserta mempresentasikan solusi mereka di Hari Demo (Demo Day) secara virtual kepada sekelompok audiensi yang terdiri dari para pemodal ventura dan eksekutif industri keuangan. (sg)