JAKARTA (IndoTelko) — Platform analytics pemasaran seluler, Adjust, mengumumkan hasil temuan laporan interaktif global, Partner Benchmark, yang menunjukkan bahwa app economy terus berkembang di seluruh dunia, walaupun faktor pendorong pertumbuhan bervariasi antar negara.
Studi global ini menganalisis lebih dari 270 jaringan iklan dengan paid install sebesar 6 milyar dari 5000 lebih aplikasi di 250 negara dan 12 kategori aplikasi.
“Di tingkat global, kami mengamati bahwa pertumbuhan ekosistem aplikasi terus berlanjut, aplikasi seluler diperkirakan akan memberikan kontribusi sebesar 75% dari total belanja iklan digital di tahun ini. Untuk memaksimalkan efektivitas, UA manager membutuhkan praktik-praktik terbaik dan channel yang tepat untuk kawasan dan kategori aplikasi mereka. Laporan Adjust, Partner Benchmark, memberikan informasi di belakang layar, di tingkat global mengenai industri periklanan seluler — seperti jaringan yang paling sering digunakan, cara membangun bauran channel yang sempurna, dan di mana Anda dapat memperoleh pengguna berkualitas tinggi, berdasarkan opsi yang paling efektif menurut perusahaan lainnya di kawasan dan kategori aplikasi tertentu,” kata Chief Operating Officer Adjust Andrey Kazakov.
App economy global semakin bertumbuh, tetapi faktor pendorong pertumbuhan bervariasi antar negara. Sebagai contoh, tingkat pertumbuhan di APAC masih didorong oleh aplikasi game, tetapi di negara seperti Turki pertumbuhan masih didorong oleh aplikasi non-game. Facebook, Google, AppLovin dan Unity mendominasi di semua kategori aplikasi di Turki. Di APAC, Facebook dan Google Ads menempati peringkat teratas dari segi belanja iklan di sebagian besar kategori aplikasi dan negara, tetapi popularitas jaringan regional semakin meningkat.
Game masih menjadi kategori aplikasi yang paling didorong oleh akuisisi pengguna, APAC memimpin dalam hal ini. Data global Adjust menunjukkan bahwa aplikasi game memberikan kontribusi sebesar 50% dari total belanja iklan UA lintas kategori aplikasi. Tingkat belanja perusahaan di APAC tergolong paling tinggi — hingga mencapai 64% — diikuti oleh Amerika Utara (57%) dan EMEA (39%). AppLovin dan IronSource unggul dalam kategori ini, tetapi Facebook, Google Ads, TikTok, Unity dan Mintegral juga memiliki pangsa yang signifikan.
Asia Tenggara memimpin pertumbuhan signifikan dalam kategori m-commerce. Data Adjust menunjukkan bahwa jumlah instalasi e-commerce di SEA telah meningkat sebesar 18% YoY di paruh pertama tahun 2021 — dengan pangsa digital retail yang melampaui Tiongkok dan India. Walaupun Google dan Facebook masih menjadi channel pemasaran yang paling mendominasi, jaringan seperti TikTok, Affle, Naver, Inmobi, dan Appier semakin populer dan dapat menjadi pilihan yang tepat untuk strategi pembelian Anda.
Aplikasi pemesanan makanan terus berkembang dengan tingkat pertumbuhan luar biasa yang didorong oleh pandemi. Data Adjust menunjukkan bahwa pertumbuhan aplikasi makanan dan minuman meningkat secara konsisten, bahkan di negara-negara yang tidak lagi memberlakukan lockdown. Jumlah instalasi global di tahun 2020 meningkat sebesar 19% YoY dan telah meningkat kembali sebesar 20% di tahun 2021. Pertumbuhan jumlah sesi bahkan lebih luar biasa, dengan peningkatan sebesar 34% di tahun 2021, dibandingkan dengan peningkatan sebesar 71% di tahun 2020. Google Ads, Facebook dan Apple Search Ads menjadi jaringan utama yang mendorong pertumbuhan ini — walaupun Snap dan TikTok juga berhasil menempati peringkat lima teratas, diikuti oleh AppLovin, Headway dan Digital Turbine.
Media sosial memiliki faktor pendorong pertumbuhan baru: video singkat. Meningkatnya durasi waktu yang dihabiskan oleh pengguna untuk menonton video singkat disertai dengan fitur format, yang telah berkembang menjadi pemain besar dalam social commerce. Oleh karena itu, tidak mengherankan bahwa Google Ads, TikTok, Snap, Apple Search Ads dan Facebook menempati peringkat teratas lintas kategori aplikasi serta peringkat teratas dalam kategori media sosial di iOS dan Android.(wn)