JAKARTA (IndoTelko) - Opensignal mengungkapkan Telkomsel dan XL mengalami banyak kehilangan pelanggan pengkonsumsi data besar (premium) dibandingkan pesaingnya.
Analis Opensignal Francesco Rizzato menyatakan data yang dmilikinya menunjukkan bahwa sekitar sepertiga (1/3) dari pengguna aplikasi Opensignal yang berganti operator seluler (leavers) menggunakan data seluler dalam jumlah besar.
Sementara itu, sebagian besar Leavers lainnya rata-rata mengkonsumsi sangat sedikit data. “Karena pengguna yang menggunakan data yang lebih tinggi akan menghabiskan lebih banyak waktu dengan operator seluler, maka dengan itu kami menganalisa bahwa operator perlu meningkatkan pengalaman jaringan seluler agar dapat mempertahankan pelanggan bernilai tinggi dan menarik pelanggan pesaing mereka,” katanya.
Data Opensignal menunjukkan bahwa rata-rata pengguna aplikasi Opensignal pada 5 operator seluler nasional rata-rata menggunakan 14.6 hingga 17.7 GB per bulan, di mana pengguna Indosat adalah yang tertinggi, diikuti oleh pengguna 3, Telkomsel, XL, dan Smartfren. Rata-rata pengguna yang berganti operator seluler adalah yang menggunakan data seluler lebih rendah dibandingkan pengguna lainnya di seluruh lima jaringan.
“Di pasar yang dikuasai pengguna prabayar seperti Indonesia, tingginya konsumsi data menjadi kabar baik bagi operator untuk meningkatkan pendapatan,” katanya.
Dari riset ditemukan, pengguna dengan penggunaan data yang lebih tinggi akan menghabiskan lebih banyak dengan operator seluler mereka. Kira-kira sepertiga pengguna yang beralih operator adalah pengguna dengan nilai lebih tinggi yang rata-rata mengonsumsi lebih dari 500 MB data seluler per hari. Di kelima operator, pangsa Leavers yang bernilai tinggi berkisar antara 28% Leavers hingga 33,2% di Indosat.
“Rata-rata penggunaan data seluler bulanan yang lebih tinggi cenderung memiliki pangsa pengguna yang lebih besar yang mengonsumsi banyak data dan proporsi pengguna yang lebih rendah yang mengonsumsi sedikit data. Indosat adalah operator dengan pangsa terbesar (39%) pengguna di tingkat teratas kami berdasarkan penggunaan data, diikuti oleh Smartfren (38,5%), 3 (35,7%), XL (34,4%) dan Telkomsel (34,3%). Meskipun Smartfren memiliki pangsa pengguna terbesar kedua yang ditempatkan dalam kategori ini, pengguna tersebut rata-rata mengkonsumsi lebih sedikit data dibandingkan dengan pengguna data berat kami di empat operator lainnya, sehingga Smartfren memiliki rata-rata penggunaan data seluler bulanan per pengguna yang lebih rendah,” katanya.
Ketika kami melihat distribusi Leavers, Opensignal mengamati sekali lagi Indosat memiliki pangsa terbesar (33,2%) jatuh ke tingkat teratas berdasarkan penggunaan data — sama seperti ketika kami menganalisis semua distribusi pengguna. Namun, kali ini Indosat disusul oleh Telkomsel dan XL (keduanya 30,8%), Smartfren (29,4%) dan 3 (28%). Melihat perbedaan proporsi Leavers pengguna heavy data mobile terhadap semua pengguna di masing-masing operator, kami melihat Telkomsel dan XL memiliki perbedaan terkecil, artinya kedua operator ini kehilangan pangsa pengguna heavy data yang relatif lebih tinggi dibandingkan Indosat, 3 dan Smartfren.
Analisis pertama Opensignal tentang churn seluler di Indonesia menunjukkan bahwa pengalaman seluler penting bagi pelanggan dan merupakan pendorong churn yang sangat penting di luar faktor lain seperti harga dan layanan pelanggan. Sekarang, dalam analisis baru ini kita dapat melihat bahwa beberapa operator bekerja lebih baik daripada yang lain dalam mempertahankan pengguna bernilai lebih tinggi di pasar yang semakin kompetitif.
“Namun, data kami juga menunjukkan bahwa proporsi pengguna bernilai tinggi adalah minoritas di semua jaringan. Ini menunjukkan bahwa semua operator seluler perlu memahami di mana mereka harus terlebih dahulu meningkatkan pengalaman jaringan seluler mereka untuk mempertahankan pelanggan bernilai tinggi mereka dan menarik pelanggan pesaing mereka,” katanya.(wn)