JAKARTA (IndoTelko) - Pelopor dalam Solusi Pusat Data Hyperlocal hingga Hyperscale global, EdgeConneX®, mengumumkan bahwa mereka akan memperluas kehadirannya di Asia dengan mengakuisisi Pusat Data GTN di Indonesia. Akuisisi ini menandai pasar kesembilan EdgeConneX di Asia sudah mulai mapan atau sedang dalam pengembangan karena terus dengan cepat membangun platform pusat datanya di wilayah tersebut.
Berlokasi strategis di Bekasi Cikarang, bagian dari Jabodetabek, GTN telah mengoperasikan pusat data bersertifikat Tier 3 sejak 2016. GTN didirikan melalui joint venture antara Mitsui Jepang dengan distributor dan integrator IT lokal, PT Multipolar Technology, yang merupakan bagian dari konglomerat Indonesia Lippo Group. Selain itu, EdgeConneX telah mengakuisisi sebidang tanah yang berbatasan langsung dengan GTN, yang memungkinkan untuk kampus pusat data hyperscale masa depan yang dapat mendukung kapasitas lebih dari 90 MW.
Sebelumnya diumumkan rencana untuk membangun platform pusat data pan-India melalui joint venture, AdaniConneX, serta investasi strategis di Chayora, operator pusat data terkemuka di Cina, akuisisi pusat data GTN di Indonesia merupakan negara ke-3 di Asia yang telah dimasuki EdgeConneX sebagai bagian dari strategi ekspansi globalnya. Fasilitas carrier-neutral GTN mendukung lebih dari 50 pelanggan di fasilitas hampir 7MW yang terletak di area aman dengan sumber daya yang andal, terukur, dan beragam serta rekor SLA 100%.
Terkait pasar pusat data, Structure Research meramalkan bahwa pasar ini akan mencapai hampir US$650 juta pada tahun 2026, dengan hampir 2/3 di antaranya berasal dari permintaan hyperscaler, Jakarta adalah pasar lain di kawasan ini yang menyaksikan pertumbuhan pesat yang didorong oleh adopsi cloud. Penyediaan infrastruktur digital hyperscale berkualitas tinggi dan andal sangat penting untuk mendukung transformasi digital Indonesia dan juga membantu Indonesia berfungsi sebagai pintu gerbang regional.
Managing Director (APAC) di EdgeConneX, Kelvin Fong mengatakan, “Warisan kami berhasil dan dengan cepat menghadirkan infrastruktur pusat data di Edge.” “Seiring dengan usaha kami untuk terus memperluas platform pusat data Edge dan hyperscale kami secara global, kampus pusat data hyperscale yang direncanakan di Jakarta akan memberi kami kemampuan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan kami akan kapasitas di pasar yang vital dan berkembang di kawasan APAC ini,” tambahnya.
Sementara itu, pendiri Structure Research, Philbert Shih mengatakan, masuknya EdgeConneX ke Indonesia menandakan kehadirannya di tiga negara terbesar di dunia di luar Amerika Serikat. "Ini adalah pasar dengan keuntungan jangka panjang yang luar biasa. Indonesia memiliki demografi yang kuat, sektor teknologi dalam negeri yang berkembang pesat, dan berada di kurva awal adopsi dalam hal layanan infrastruktur yang dialihdayakan seperti cloud dan pusat data," katanya.
“Akuisisi bisnis yang beroperasi dan sebidang tanah sangat sesuai dengan apa yang dilakukan EdgeConneX di fasilitas Hyperlocal dan Hyperscale. Hal ini dapat melayani perusahaan lokal dan penyedia layanan, dan disaat yang bersamaan memiliki kapasitas dan landasan untuk melayani hyperscale cloud. Indonesia, tidak seperti banyak pasar di dunia, adalah rumah bagi semua hyperscale cloud utama AS dan Cina dan ini akan menciptakan volume permintaan yang luar biasa untuk pusat data hyperscale," tambahnya. (ak)