telkomsel halo

Rumor: Meta akan PHK karyawan pekan depan?

11:38:14 | 07 Nov 2022
Rumor: Meta akan PHK karyawan pekan depan?
JAKARTA (IndoTelko) -- Meta, yang merupakan perusahaan induk Facebook, Instagram, WhatsApp dan beberapa platform lainnya, dikabarkan akan mengikuti langkah Twitter mem-PHK karyawan. Tidak tanggung-tanggung, total akan ada ribuan karyawan yang terdampak.

Dilansir Wall Street Journal melalui Engadget, Senin, 7 November 2022, aksi korporasi ini akan dilakukan pekan depan. Namun belum diketahui detil jumlah karyawan yang terdampak.

Diketahui, saat ini di seluruh dunia, Meta memiliki sekitar 87.000 karyawan.

Jika hal ini benar adanya, PHK di Meta akan menjadi yang terbesar yang dilakukan perusahaan teknologi tahun ini. Angka ini bahkan akan melampaui jumlah karyawan yang baru saja di PHK Twitter.  Selain itu, PHK ini akan menjadi sejarah restrukturisasi besar-besaran yang dilakukan oleh Meta.

Sayangnya, dilansir Engadget, Meta menolak untuk memberikan komentar terkait dengan isu ini. Namun pada pidato Mark Zuckerberg beberapa waktu lalu, tepatnya saat melaporkan Keuangan Q3 2022, Mark memang mengindikasikan hal ini. Intinya, mereka hanya akan memfokuskan bisnis di wilayah yang benar-benar butuh untuk dikembangkan.

"Pada 2023, kita akan memfokuskan sedikit investasi di area pertumbuhan dengan prioritas tinggi. Artinya, sejumlah tim di satu area akan berkembang secara signifikan, tapi di area lain akan ada tim yang tetap segitu-segitu aja, bahkan menyusut jumlahnya di tahun depan. Secara keseluruhan, kami ingin 2023 berakhir dengan pertumbuhan yang sama, atau sedikit lebih rendah," kata Mark kala itu.

Memang dalam dua tahun belakangan, meski diterjang pandemi virus Corona, Meta tetap tumbuh signifikan. Bahkan mereka terus membuka lapangan kerja dan melakukan perekrutan karyawan. Sepanjang 2020-2021 saja, Meta telah menambah sekira 27 ribu karyawan. Dalam sembilan bulan pertama di tahun 2022, tambah lagi 15.344 karyawan.

Sayangnya, tidak selamanya Meta bisa bertahan. Bulan Juli kemarin, Meta mengumumkan pendapatannya yang turun untuk pertama kali dalam sejarah berdirinya Meta. Banyak analis yang menyebut jika Meta terlalu ambisius dengan proyek Metaverse-nya yang unfaedah. Ditambah gempuran TikTok yang tidak ada habisnya.

Diketahui, sejak 2021, Meta telah menghabiskan sekira USD15 miliar untuk membuat metaverse atau platform berbasis virtual dan augmented reality namun suksesnya belum terlihat signifikan.

GCG BUMN
Di 2023, Meta memprediksi jika perusahaan akan mengalami penurunan pendapatan lebih besar lagi jika projek tersebut terus dilanjutkan. (sar)

Ikuti terus perkembangan berita ini dalam topik
Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
More Stories
Data Center Service Provider of the year