telkomsel halo

Ini tren ancaman siber terbaru dari Trellix

07:05:00 | 08 Mar 2023
Ini tren ancaman siber terbaru dari Trellix
JAKARTA (IndoTelko) - Trellix, perusahaan keamanan siber yang menghadirkan solusi masa depan extended detection and response (XDR), baru-baru ini merilis The Threat Report : February 2023 dari Advanced Research Center, meneliti tren keamanan siber dari kuartal terakhir tahun 2022.

Perusahaan ini menggabungkan telemetri yang dikumpulkan dari jaringan instalasi perlindungan titik akhir yang luas dan lini produk XDR yang lengkap dengan data yang dikumpulkan dari laporan intelijen sumber terbuka dan tertutup untuk memberikan hasil temuannya yang luas.

Menurut Head of Threat Intelligence, Trellix Advanced Research Center John Fokker, pada kuartal 4, para pelaku kejahatan mendorong batas-batas vektor serangan. "Konflik pada zona abu-abu dan kegiatan hacktivisme menyebabkan peningkatan aktivitas siber pada tata negara serta pembocoran situs oleh aktor jahat. Seiring dengan perubahan iklim ekonomi, organisasi dihadapkan dengan tuntutan membuat keamanan yang paling efektif dari sumber daya yang minim," katanya.

Dalam laporan ini tercatat bukti aktivitas berbahaya yang terkait dengan ransomware serta pelaku ancaman persisten tingkat lanjut (advanced persistent threat/APT) yang didukung oleh negara, serta memeriksa ancaman terhadap email, pemanfaatan alat keamanan resmi secara negatif, dan banyak lagi.

Beberapa temuan utamanya antara lain :

1. LockBit 3.0 Paling Agresif, Meminta Tebusan.

Meskipun tidak lagi menjadi kelompok ransomware yang paling aktif menurut telemetri Trellix (kelompok ransomware Cuba dan Hive menghasilkan terdeteksi lebih banyak pada kuartal 4) - situs pembocor milik organisasi kriminal siber LockBit melaporkan jumlah korban terbanyak. Data ini membuat LockBit menjadi yang paling agresif dalam menekan korbannya untuk memenuhi permintaan bersifat tebusan. Penjahat siber ini menggunakan berbagai teknik untuk menjalankan kampanye mereka, termasuk mengeksploitasi kerentanan yang ditemukan sejak tahun 2018.

2. Aktivitas Siber Negara-Bangsa yang Dipimpin oleh China

Aktor APT yang terkait dengan China, termasuk Mustang Panda dan UNC4191, adalah yang paling aktif pada kuartal ini, menghasilkan 71% gabungan dari aktivitas terdeteksi yang didukung negara-bangsa, sementara aktor yang terkait dengan Korea Utara, Rusia, dan Iran menyusul di belakangnya. Empat negara yang sama menduduki peringkat aktor APT paling aktif dalam laporan dari publik.

3. Sektor Infrastruktur Kritikal yang Menjadi Sasaran

Sektor-sektor pada infrastruktur kritikal paling terdampak oleh ancaman siber. Trellix mengamati 69% aktivitas berbahaya yang terdeteksi terkait dengan pelaku APT yang didukung oleh negara menargetkan transportasi dan pengiriman, diikuti oleh energi, minyak, dan gas. Menurut telemetri Trellix, keuangan dan perawatan kesehatan adalah salah satu sektor teratas yang ditargetkan oleh pelaku ransomware, dan telekomunikasi, pemerintah, dan keuangan di antara sektor-sektor teratas yang ditargetkan melalui email berbahaya.

4. Email CEO Palsu Menyebabkan Email Bisnis Berbahaya

GCG BUMN
Trellix menemukan 78% business email compromise (BEC) melibatkan email CEO palsu yang menggunakan frasa CEO umum meningkat 64% dari kuartal 3 ke kuartal 4 2022. Taktik yang digunakan termasuk meminta karyawan untuk mengonfirmasi nomor telepon langsung mereka untuk menjalankan skema phishing suara atau vishing. 82% dikirim menggunakan layanan email gratis, yang berarti pelaku ancaman tidak memerlukan infrastruktur khusus untuk menjalankan kampanye mereka. (mas)

Ikuti terus perkembangan berita ini dalam topik
Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
More Stories