telkomsel halo

Akseleran incar Rp358 miliar dari IPO

07:29:00 | 05 Jul 2023
Akseleran incar Rp358 miliar dari IPO
Group CEO & Co-Founder Akseleran, Ivan Nikolas Tambunan
JAKARTA (IndoTelko) - PT Akselerasi Usaha Indonesia Tbk (AKSL) atau dikenal dengan Akseleran mengincar dana Rp358 miliar dari aksi Initial Public Offering (IPO).

Group CEO & Co-Founder Akseleran, Ivan Nikolas Tambunan, mengatakan Akseleran menawarkan 2,98 miliar lembar saham dalam penawaran umum perdana yang mewakili sebanyak-banyaknya 29% dari modal ditempatkan dan disetor emiten setelah penawaran umum perdana saham.

Harga saham yang ditawarkan Group Akseleran kepada masyarakat adalah Rp 100 hingga Rp 120 per lembar. Jika ini mulus, fintech ini berpeluang meraup total dana segar dari IPO senilai Rp 358 miliar.

"Di tahun keenam kami beroperasional di Indonesia, Group Akseleran memasuki tahap akhir untuk menjadi perusahaan terbuka yang tercatat di BEI," kata Ivan.

Adapun masa bookbuilding ditetapkan mulai hari ini atau 3 Juli hingga 18 Juli 2023. Sedangkan rencana masa penawaran umum dijadwalkan pada 1 sampai 7 Agustus 2023. Group Akseleran menargetkan sahamnya siap diperdagangkan di lantai bursa pada 9 Agustus 2023.

Akseleran akan menggunakan dana hasil IPO untuk pengembangan atau ekspansi usaha perseroan, yaitu sekitar Rp 36,5 miliar untuk mengakuisisi 99,99% saham perusahaan multifinance PT Pratama Interdana Finance (PIF).

Sedangkan sekitar Rp 200 miliar akan disalurkan untuk penyetoran tambahan modal kepada PIF dalam bentuk ekuitas. Selebihnya, lanjut dia, akan digunakan untuk modal kerja.

"Dengan hadirnya lini bisnis multifinance, maka grup usaha kami akan dapat menyalurkan pinjaman dengan jumlah ticket size pinjaman per penerima pinjaman yang lebih besar serta melayani segmen yang lebih luas," kata Ivan.

Menurut dia, hal tersebut akan menjadi game changer untuk meningkatkan kinerja penyaluran pinjaman serta kinerja keuangan ke depan.

Sampai akhir 2022, Akseleran telah menyalurkan lebih dari Rp 6,5 triliun pinjaman ke ribuan pelaku usaha. Saat ini rata-rata penyaluran pinjaman Akseleran di kisaran Rp800 juta hingga Rp900 juta per pinjaman. Perseroan tetap menjalankan langkah-langkah mitigasi risiko kredit macet (non performing loan/NPL) agar tetap di bawah 1% dimana saat ini tingkat NPL Akseleran masih di rasio yang rendah, yakni 0,65% dari total outstanding pinjaman di akhir Juni 2023.

Berbagai pinjaman tersebut didukung oleh 200 ribu pemberi pinjaman retail dan pemberi pinjaman institusional, termasuk Bank BCA, Bank BRI, Bank OCBC, Bank Mandiri, Bank Jtrust, dan lembaga keuangan lainnya.

Pada 2018 hingga 2022, penyaluran pinjaman Akseleran rata-rata tumbuh sebesar 96 persen per tahun.

Berdasarkan prospektus, perusahaan mencatatkan rugi tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 4,35 miliar per 31 Januari 2023. Kerugian perusahaan tercatat naik 127,25%, jika dibandingkan dengan periode yang sama pada 2022 sebesar Rp 1,91 miliar.

Namun, dalam catatan keuangan, perusahaan mengalami kerugian pada 2020 sebesar Rp 54,71 miliar. Hal sama juga terjadi pada tahun selanjutnya, yaitu Rp 30,29 miliar dan pada 2021 sebesar Rp 22,47 miliar. Sehingga perusahaan belum mencetak keuntungan selama tiga tahun.

GCG BUMN
Di tengah kerugian, perusahaan tetap mencatatan pertumbuhan pendapatan dari tahun ke tahun. Tercatat, pendapatan pada 2020 sebesar Rp 18,2 miliar, sedangkan 2021 dan 2022 naik masing-masing menjadi Rp 39,6 miliar dan Rp 71,4 miliar. Adapun pencapaian awal tahun, pendapatan Akseleran juga bertambah dari Rp 4,32 miliar menjadi Rp 455 miliar.(ak)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
More Stories
Data Center Service Provider of the year