JAKARTA (IndoTelko) - GapMaps, spesialis perangkat lunak pemetaan berbasis cloud, meluncurkan laporan kafe tahunan pertamanya di Indonesia untuk 2023.
Laporan ini telah memantau dan menganalisis 12 perusahaan di 3.800 lokasi di seluruh Indonesia serta jumlah toko dan penetrasi mereka.
Salah satu temuan tersebut adalah Kopi Janji Jiwa memiliki keberadaan jaringan toko yang paling tinggi dengan lebih dari 900 lokasi. GapMaps juga menemukan bahwa Kopi Janji Jiwa memiliki setidaknya satu toko di 55 dari 62 kota dengan populasi yang melebihi 500.000 jiwa. Selain itu, mereka memiliki kehadiran yang cukup besar di 195 kota yang memiliki populasi lebih dari 200.000 jiwa.
Di posisi berikutnya ada Kopi Kenangan dengan jaringan toko terbesar kedua di Indonesia dengan 868 lokasi, diikuti oleh Starbucks, Chatime, J.Co dan Kedai Kopi Kulo masing-masing dengan jaringan toko yang cukup besar di atas 250 lokasi.
Namun, kecuali untuk Kopi Janji Jiwa, laporan tersebut menunjukkan perusahaan lainnya belum mendirikan jaringan toko di kota-kota dengan populasi mulai dari 200.000 hingga 500.000 jiwa.
Di kota-kota dengan populasi kurang dari 200.000 jiwa, jaringan kafe tersebut relatif terbatas. Biasanya, kafe-kafe tersebut akan hadir di kota ini jika ada pendorong penjualan tambahan yang signifikan, di luar populasi penduduk lokal, seperti keberadaan jalan tol, tujuan wisata, atau posisinya sebagai kota satelit/komuter.
“Laporan kami memberikan wawasan tentang lanskap kompetitif di sektor kafe di Indonesia, sektor yang sedang mengalami pertumbuhan jaringan di seluruh negeri. Namun, walaupun ada pertumbuhan tersebut, keberadaan toko dari perusahaan-perusahaan ini relatif rendah menurut standar internasional, bahkan setelah penyesuaian pendapatan. Untuk itu, masih ada banyak peluang untuk pertumbuhan di kota-kota besar di seluruh Indonesia. Terlebih lagi jika terjadi pertumbuhan pendapatan secara berkelanjutan yang akan berpotensi untuk meningkatkan pasar,” kata Direktur Ekonomi dan Riset GapMaps Andrew Smith.
“Untuk menentukan peluang pertumbuhan ini, semakin banyak perusahaan di Indonesia di sektor restoran cepat saji, gym, kafe, dan supermarket yang menggunakan GapMaps secara langsung. Perusahaan-perusahaan ini mengakses wawasan terbaru tentang lokasi pesaing, populasi penduduk dan pekerja, pendapatan rumah tangga dan pengeluaran, serta data demografis lainnya hingga ke tingkat granular agar mereka dapat membuat keputusan strategis, ”tambahnya.(wn)