JAKARTA (IndoTelko) - PT Jakarta Infrastruktur Propertindo sebagai salah satu anak perusahaan dari Jakpro yang bergerak dibidang Information and Communication Technology (ICT) dan Telco menyatakan tekadnya untuk memperkuat jaringan telekomunikasi di DKI Jakarta dengan memanfaatkan secara optimal lahan-lahan milik pemerintah DKI demi mewujudkan kota yang maju dan pintar, dengan menyediakan jaringan infrastruktur yang sepadan dan memadai.
Keberadaan jaringan telekomunikasi sendiri sangat berperan penting dalam menunjang aktivitas bisnis maupun komunikasi sehari-hari. Salah satu bentuk infrastruktur penunjang yaitu pembangunan menara telekomunikasi/Micro Cell Pole (MCP) tentu sangat dibutuhkan namun karena kepadatan penduduk yang terus meningkat, penyedia telekomunikasi perlu menyediakan distribusi yang merata untuk cakupan dan kapasitas jaringan telekomunikasi yang optimal.
Baru-baru ini menggelar acara media forum yang bertajuk, ”Kuatkan Jaringan Telekomunikasi, JIP Optimalisasi Pemanfaatan lahan Pemprov DKI Jakarta” untuk membahas hal ini secara menyeluruh.
Di acara ini, manajemen JIP secara detil menyampaikan informasi bahwa JIP bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menggandeng Jakarta Asset Management Center (JAMC) dan BPAD untuk memanfaatkan aset-aset tertentu milik Pemerintah DKI Jakarta. Adapun pemanfaatan lahan ini akan diperuntukan untuk pengembangan tower telekomunikasi/MCP, Fiber To The X (FTTX), Penyelenggaraan Sarana Jaringan Utilitas Terpadu, dan Digital Signage (Periklanan Digital) yang tersebar di seluruh wilayah DKI Jakarta.
Dikatakan General Manager Corporate Secretary dan Legal JIP, Aji Rizqi Yodhana, Jakarta sebagai kota dengan lahan yang terbatas, penggunaan aset pemprov harus direncanakan dengan cermat sehingga dapat dioptimalisasikan untuk pengembangan kota Jakarta di masa datang. "Adanya lahan ataupun aset milik pemprov DKI, merupakan peluang yang dapat kita jadikan terobosan dengan mengaktivasi lahan tersebut,” ujarnya.
Menyediakan infrastruktur telekomunikasi khususnya pembangunan tower provider di lahan kelolaan Pemprov DKI Jakarta telah menjadi salah satu pilar bisnis dari JIP. Saat ini, JIP juga telah berinisiatif untuk menggandeng seluruh Operator di Indonesia guna menyediakan berbagai solusi dalam hal, Inbuilding Coverage, Micro Cell Pole, Macro Cell Pole BTS, guna memberikan sarana telekomunikasi / pengembangan teknologi bagi masyarakat Jakarta.
Aji menambahkan, optimalisasi lahan milik pemprov DKI melalui pengembangan menara telekomunikasi/MCP, layanan Fiber to the X (FTTX), maupun Penyelenggaraan Sarana Jaringan Utilitas Terpadu (SJUT) dan digital signage ditujukan tidak hanya untuk memberikan kemudahan akses komunikasi dan telekomuniasi bagi masyarakat, namun juga dapat menopang bisnis perusahaan serta turut menambah pendapatan daerah atas aset yang telah dimanfaatkan.
Bukti nyata penerapan jaringan internet melalui teknologi Fiber To The Home (FTTH) yang sukses dilakukan JIP adalah menyediakan akses bagi warga di berbagai Rusun milik Pemprov DKI Jakarta. JIP mendukung layanan FTTH berbasis komersial (JAKI Net) serta CSR (Jakwifi). CSR Jakwifi merupakan program internet gratis yang diluncurkan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pada tahun 2020 lalu guna mendukung sektor komunikasi umum / masyarakat.
Peran serta JIP dalam mewujudkan kota pintar dan nyaman juga terlihat dari progress penyelenggaraan Sarana Jaringan Utilitas Terpadu (SJUT) dengan target sepanjang 115 KM untuk wilayah Jakarta Selatan dan Jakarta Timur. Dari sisi pembangunan SJUT fase I sepanjang 25 KM di 10 ruas jalan di wilayah Jakarta Selatan sudah mencapai 100% yang terdiri dari; ruas Jl. Mampang, Jl. Kapten Tendean, Jl. Wolter Monginsidi, Jl. Senopati, Jl. Suryo, Jl. Cikajang, Jl. Gunawarman, Jl. Pattimura, Jl. Trunojoyo, dan Jl. Hasanuddin.
“Kami meyakini bahwa SJUT merupakan salah satu agenda prioritas yang penting untuk segera ditindaklanjuti. Sejauh ini jumlah operator yang sudah masuk Sarana Jaringan Utilitas yang dikelola oleh JIP secara keseluruhan sudah mencapai 67%. Tentunya secara paralel, kami terus berprogres positif bekerja sama dengan Dinas Bina Marga DKI untuk melanjutkan pembangunan fase II dan mengejar okupansi SJUT kepada seluruh operator Jaringan Utilitas terkait, sehingga kabel-kabel udara yang masih semrawut dapat segera masuk ke dalam SJUT,” jelas Aji.
Kedepannya, dengan penataan SJUT, maka tujuan utama Jakarta Infrasruktur Propertindo dalam membangun infrastruktur digital dan penataan Kota Jakarta menuju Kota Pintar (Smart City) agar kerapian kota dapat selaras dengan kaidah tata ruang kota, kelestarian dan estetik dapat terwujud. (tep)