telkomsel halo

Daya saing digital Indonesia naik ke posisi 45 dunia

06:14:00 | 25 Jan 2024
Daya saing digital Indonesia naik ke posisi 45 dunia
Foto : Ilustrasi
JAKARTA (IndoTelko) - Daya saing digital Indonesia naik ke posisi 45 dunia berdasarkan riset World Digital Competitiveness Ranking (WDCR 2023) yang dilakukan oleh International International Institute for Management Development (IMD) asal Swiss. Indonesia mencatat peningkatan daya saing digital secara signifikan yang melonjak enam peringkat dari posisi 51 dunia pada 2022. Bahkan dalam lima tahun terakhir, daya saing digital Indonesia terus naik hingga 11 peringkat.

Dikatakan Direktur IMD World Competitiveness Center (WCC), Professor Arturo Bris yang membuat riset tersebut, pada 2019, Indonesia ada di posisi ke-56 dan kini naik ke posisi 45 dunia. Hal ini menunjukkan keberhasilan perbaikan transformasi digital yang signifikan. "Kami harap laporan ini dapat membantu Indonesia mempercepat strategi digitalisasi dan pembangunan ekonomi berkelanjutan pada 2024," jelasnya.

IMD WDCR yang dirilis akhir 2023, membandingkan peringkat kemapanan daya saing digital dari 64 negara. Lima negara dengan daya saing digital terbaik versi IMD World Digital Competitiveness 2023 adalah:

    Amerika Serikat

    Belanda

    Singapura

    Denmark

    Swiss

Riset ini juga menunjukkan daya saing digital Indonesia lebih unggul dibanding sejumlah negara Asia lain seperti India (peringkat 49), Filipina (59) dan Mongolia (63). Namun di kawasan Asia Tenggara, Indonesia masih kalah jauh dari Singapura (peringkat 3), Malaysia (33) dan Thailand (35).

IMD menilai ada dua faktor utama yang berhasil mendongkrak daya saing digital Indonesia. Pertama, pertumbuhan investasi yang agresif berhasil mendongkrak kesiapan digital Indonesia, terutama dari sektor telekomunikasi, perbankan, dan venture capital. Kedua, pertumbuhan para entrepreneur teknologi turut menyokong kesiapan teknologi Indonesia di masa depan.

Dalam rangka terus mendorong daya saing digital, Indonesia juga perlu meningkatkan kecepatan internet. Saat ini, kecepatan internet di Indonesia ada diposisi nyaris terakhir: urutan ke 62 dari total 64 negara yang diteliti. Selain itu, jumlah pengguna internet di Indonesia juga perlu ditingkatkan lantaran hanya ada di urutan 60 dunia. Masalah maraknya pembajakan perangkat lunak (software) juga menjadi persoalan yang masih perlu diselesaikan untuk meningkatkan daya saing digital Indonesia.

Dua faktor lain yang menghambat peningkatan daya saing digital Indonesia adalah terkait pendidikan dan pelatihan, serta kurangnya riset dan pengembangan teknologi. Indonesia tercatat terus mengalami penurunan dalam dua hal tersebut dalam lima tahun terakhir.

Selanjutnya, Indonesia juga perlu meningkatkan hibah untuk paten teknologi terbaru (high-tech) dan meningkatkan angka pekerja dengan keahlian dan pengetahuan teknologi khusus, untuk memperbaiki daya saing digital. Sementara terkait pendidikan dan pelatihan, Indonesia perlu menambah total anggaran untuk pendidikan, rasio murid-guru di pendidikan tinggi, angka lulusan sains, jumlah sarjana perempuan, dan prestasi di pendidikan tinggi.

Bris menambahkan, berdasarkan banyak riset yang telah dilakukannya, peningkatan investasi pendidikan dan pelatihan terbukti meningkatkan daya saing digital lantaran memenuhi kebutuhan pasar tenaga kerja yang ada. "Ke depan, kami perkirakan akan terjadi lonjakan permintaan tenaga kerja terkait teknologi dan AI (artificial intelligence/ kecerdasan buatan)," ujarnya.

WDCR 2023 meneliti daya saing digital dari 64 negara dengan melihat tiga faktor utama: pengetahuan, teknologi, dan kesiapan masa depan. Kampus yang menyediakan pendidikan bagi para eksekutif dan pemimpin bisnis ini berharap riset daya saing digital ini bisa membantu pemerintah dan bisnis untuk memahami perbaikan sektor yang perlu dilakukan ketika melakukan transformasi digital guna mempercepat pertumbuhan ekonomi.

GCG BUMN
Tahun ini, Indonesia juga berhasil melakukan peningkatan di sejumlah riset IMD lain. Pada 2023, daya saing Indonesia secara keseluruhan naik ke posisi 34 dunia, daya saing talenta Indonesia naik ke posisi 47, dan tingkat ekonomi keberlanjutan Indonesia ada di posisi 19 dunia. Sebagai tambahan, sejumlah kota di Indonesia pun tercatat sebagai kota pintar (smart city) dunia seperti Jakarta (102), Medan (112), dan Makassar (114). (mas)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
More Stories
Data Center Service Provider of the year